Jumat, 12 Februari 2016

[Oneshoot] Story Of....

Title: Story Of....
Author: Erika Maulidia
Length: Oneshoot
Cast: Jung Taekwoon (Leo VIXX), Jung Yerin (Gfriend), Jeon Wonwoo (17)
Genre: Psycho, AU, Family
Rate: 17+
Note: leo, yerin, dan wonwoo milik agency dan orang tua mereka masing2, cerita ini real milikku. Dan entah kenapa ada kepikiran tentang cerita kayak begini, yg pasti aku mendapatkan ide ini ketika liat mv Vixx yg Voodoo Doll. Duh, duh MV itu bener2 mengerikan. Kenapa jadi curcol gini sih, okelah kalau begitu, langsung saja Happy Reading....
.
.

.
Gadis itu masih meringkuk dilantai, memeluk lututnya sendiri memendam isak tangisnya.
Berharap seseorang diluar sana tidak akan bisa mendengar tangisannya.
Jung Yerin baru saja patah hati, bukan karna dia ditinggal kekasihnya yang bernama Jeon Wonwoo, tetapi karna kekasihnya itu Telah mengambil sesuatu yang berharga darinya, sesuatu kebangaan wanita yang sangat dia jaga untuk suaminya nanti. Bukannya dia tidak mencintai Wonwoo tapi dia hanya menyesal bagamana jika nanti Wonwoo akan meninggalkannya?
.
.
Clek
.
.
Pintu ruangan itu terbuka, tampaklah seorang pria tinggi dengan wajah poker face milikkya.
"Ada apa? Terjadi sesuatu kah?" pria itu mendekati Yerin yang masih saja memeluk lututnya
"Dia, mengambilnya oppa, sesuatu yang berharga bagiku" Yerin mendongakkan kepalanya menatap sang kakak dengan wajah basah penuh air mata. Dan sang pria -Jung Taekwoon- sangat terkejut melihat adik yang sangat disanyanginya menangis, itu cukup membuat rahangnya mengeras dan tangannya terkepal kuat. "Aku bersumpah, tidak akan membiarkan pria itu hidup bahagia" batin Taekwoon mengumpat.
"Siapa dia? Wonwoo?"
great..
Tebakannya benar Yerin mengangguk lemah
"Tenanglah, lebih baik kau tidur dulu ya biar oppa temani" Taekwoon tersenyum sembari mengelus puncak kepala adiknya sayang. Yerin tersentak, walaupun dia adik kandung Jung Taekwoon tapi baru kali ini dia melihat kakaknya itu tersenyum tulus.
.
.
.
Perlahan Taekwoon menuntun Yerin untuk berbaring diranjangnya, lalu disusul oleh dirinya yang juga berbaring di samping Yerin
"Terima kasih Taekwoon oppa, aku bersyukur masih ada kau disisiku" Yerin semakin menenggelamkan wajahnya ke dada Taekwoon, menyembunyikan air matanya yang tanpa izin keluar dari kedua bola mata indahnya.
Dia tidak ingin membuat Taekwoon semakin cemas, Yerin tidak ingin Taekwoon terlalu khawatir padanya.
Karna sebenarnya Taekwoon terlalu posesif pada adiknya, karna sejak orang tua mereka meninggal 2 tahun lalu hanya Taekwoon yang Yerin punya begitu pun sebaliknya, jadi kecemasan akan kehilangan satu sama lain pun semakin besar.
Perlahan Taekwoon mengelus pipi Yerin, menghapus sisa air mata yang mengalir melewati pipi Yerin.
"Aku berjanji, dia juga akan menangis sebanyak kau menangis  untuknya" bisik Taekwoon lembut, tidak ingin membangunkan adiknya.
.
.
*****
.
.
Keesokan paginya.
.
.
Yerin bangun dengan wajah bingung, karna seingatnya bukankah semalam ia tidur bersama Taekwoon.
Tetapi saat dia bangun pagi ini sosok Taekwoon sudah tidak ada disampingnya.
.
.
Tiba-tiba tercium bau harum masakkan dan Yerin tau sekarang dimana oppanya berada
"Oppa, mau aku bantu" tawar Yerin saat dia sudah berada di dapur
"Tidak perlu kau duduklah saja" Taekwoon masih sibuk dengan kegiatannya
"Oppa selalu seperti itu, aku kan perempuan seharusnya aku yang memasak sarapan untukmu" Yerin mengerucutkan bibirnya, merajuk.
Mau tak mau Taekwoon pun memfokuskan pandangannya kepada Yerin
"Aku bilang tidak, ya tidak" ucap Taekwoon penuh penekanan sambil menatap Yerin tajam.
Inilah seorang Jung Taekwoon. keras kepala, galak dan menyeramkan. Setidaknya itu pendapat Yerin tentang kakaknya.
.
.
*****
.
.
"Sebenarnya oppa tidak usah repot-repot mengantarku ke kampus" ucap Yerin ketika dia dan Taekwoon sudah sampai di Universitas tempat ia menuntut ilmu. Taekwoon hanya diam menatap Yerin tanpa berkedip.
"Oppa jangan menatapku seperti itu, ya sudah aku masuk dulu ya oppa" pamit Yerin lalu segera berlari menghampiri Wonwoo yang sudah menunggunya di dekat gerbang. Taekwoon hanya tersenyum miring melihat senyum Wonwoo yang sangat menjijikan untuknya "Jika kau berani menyakiti adikku, aku tidak akan membiarkanmu hidup Jeon Wonwoo" bibir Taekwoon terangkat, bukan senyum tulus melainkan senyum menyeringai.
.
.
*****
.
.
Hiks, hiks...
Ketika Taekwoon baru saja masuk kedalam rumahnya dia mendengar suara isakkan. Taekwoon pun segera mencari sumber suara, dia benar-benar takut bagaimana jika itu adiknya yang sedang menangis?
Damn!!
Feelingnya benar, Yerin sekarang sedang menangis sambil memeluk lututnya sendiri, Taekwoon pun segera menghampiri Yerin
"Ada apa Yerin-ya?" tanya Taekwoon khawatir
"Oppa..." Yerin langsung memeluk Taekwoon erat, menangis didada kakaknya "Katakanlah, ada apa denganmu?" lagi, Taekwoon bertanya sembari mengelus lembut rambut Yerin
"Dia,,, me,,mening,,galkanku oppa" dengan susah payah Yerin mengatakannya, sebenarnya dia tidak ingin menceritakannya kepada Taekwoon tetapi dia sudah tidak tahan untuk memendamnya. Wonwoo namja itulah yang membuat Yerin seperti kehilangan jiwanya, Wonwoo meninggalkanya karna dia dijodohkan dengan gadis lain oleh kedua orang tuanya.
.
.
"Tenanglah, biar oppa yang urus semuanya" akhirnya Taekwoon berujar setelah mendengar cerita panjang lebar dari Yerin
"Oppa mau kemana?" Yerin menahan tangan Taekwoon yang sudah beranjak dari duduknya
"Ada yang harus oppa lakukan, kau istirahatlah oppa akan segera kembali" Taekwoon tersenyum lalu mencium puncak kepala Yerin, dan Yerin hanya mengangguk melepaskan tangan Taekwoon yang berada digenggamannya.
.
.
*****
.
.
Taekwoon berdiri dengan angkuh didepan rumah mewah yang sudah tidak asing lagi baginya
"Ah,, hyung sedang apa kau disini?" seorang namja keluar dari rumah itu sambil menatap Taekwoon bingung "Sepertinya kita perlu bicara Wonwoo-ya" ucap Taekwoon masih dengan tatapan dinginnya yang menyeramkan untuk Wonwoo
"Kalau begitu mari masuk hyung, kita bicara didalam" dengan sopan Wonwoo berujar
"Tidak, tidak disini" tatapan Taekwoon semakin tajam
"Ikut denganku" Wonwoo pun mengikuti langkah kaki Taekwoon hingga mereka kini berada digudang kosong dekat rumah Wonwoo
"Kenapa kita kemari hyung?" jujur sebenarnya Wonwoo begidik berada disituasi seperti ini.
.
.
Perlahan Taekwoon mendekat semakin memojokkan Wonwoo
"Hyung, ap,, apa yang akan kau lakukan?" Wonwoo ketakutan dia semakin mundur kebelakang dan Taekwoon semakin maju kedepan
"Kenapa kau lakukan ini pada Yerin HAH" bentak Taekwoon tepat ditelinga Wonwoo, membuat Wonwoo menutup matanya rapat
"A,, aku juga tidak ingin seperti ini hyung, orang tuaku yang tidak setuju dengan hubunganku dan Yerin"
"Bukankah kau bisa memperjuangkannya?"
"Aku tidak berdaya hyung, aku sangat mencintai Yerin tapi tidak ada yang bisa aku lakukan" suaranya lirih, Wonwoo menunduk membiarkan air matanya jatuh "Bushit,, aku tidak peduli dengan omong kosongmu, dan kau tidak pantas untuk adikku" Taekwoon berteriak meluapkan emosinya sambil menusuk dada Wonwoo dengan pisau lipat yang sedari tadi sudah berada digenggamannya. Wonwoo terkejut dia membelalakan matanya sambil menahan sakit yang dia rasakan diulu hatinya
"Hy,, hyung..." lirih Wonwoo
"Aku tidak akan membiarkanmu hidup bahagia diatas penderitaan adikku" Taekwoon menatap tajam kearah Wonwoo sambil tertawa keras bak seorang penjahat yang berhasil menjalankan misinya.
.
.
Wonwoo ambruk, dia tak sadarkan diri dan itu membuat Taekwoon puas, dia pun segera bergegas pulang sebelum ada yang melihatnya disini.
.
.
*****
.
.
Setelah sampai dirumah, Taekwoon segera menghampiri Yerin yang sedang terlelap dikamarnya
"Tak kan ada yang membuatmu menangis lagi, jika ada aku tidak akan membiarkanya hidup tenang" Taekwoon tersenyum misterius sambil membelai rambut Yerin sayang.
.
.
End
.
.
OMG... Kenapa leyo ku jadi begini? Ah,,
Mian, author lagi fangirlingan hehe :D
Gimana? Udh serem belum? Walaupun gak serem tapi tetep harus RCL oke ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

FF SEVENTEEN A Night With You

A Night With You A story line by ER Ficlet || AU, Fluff || G Cast: Lee Seokmin (DK SVT) and Choi Yuna (Yuju GFriend)  Di...