Senin, 01 Februari 2016

[Ficlet] Love Letter

Tittle: Love Letter
Author: Erika Maulidia
Cast: Kai (EXO), Hana (OC)
Genre: AU, Hurt, Romance
Length: Ficlet
Rating: PG-13
Note: keseluruhan cerita dari sudut pandang Hana.

Happy Reading...


'kau tau kau hanya gadis bodoh, aneh yang pernah kutemui'
'jika kau mati tidak akan ada yang bersedih untukmu'
'lebih baik kau mati saja, tak ada gunanya kau hidup'
hah,,, mimpi itu lagi, aku sudah lelah hampir 1 minggu ini aku selalu memimpikan hal yang sama, mimpi buruk yang bahkan aku tak ingin mimpi itu menjadi kenyataan.

Aku Hana, sudah hampir 20 tahun perjalanan hidupku, aku tak pernah sekalipun merasakan dicintai. Dari aku baru dilahirkan aku sudah dibuang oleh orang tuaku. dan tinggal dipanti asuhan pun tidak bisa membuatku merasa dicintai,Mereka mengucilkan aku dan pada akhirnya aku memutuskan tinggal sendiri sejak usiaku 17 tahun.

Sejak itulah aku bekerja paruh waktu untuk membiayai hidupku sendiri.
Seperti biasa, aku pergi ke tempat kerja dengan langkah riang yang selalu aku tunjukan ketika aku berada diluar rumah, ini ku lakukan semata hanya untuk menghibur diriku sendiri, aku selalu berusaha menghapus semua masalahku, walau pun pada kenyataannya itu sama sekali tidak berhasil.
Akhirnya aku sampai juga di cafe tempatku bekerja.


"huft,,, semangat" aku memberi semangat pada diriku sendiri, aku harap hari ini tidak akan ada kejadian-kejadian yang tidak baik.

*****

Aku rasa pekerjaanku hari ini akan berjalan dengan lancar, mengingat beberapa hari lalu aku tanpa sengaja menjatuhkan segelas kopi panas kepada pelanggan, alhasil aku di  marahi habis-habisan oleh bosku,

"yak!! Kenapa ada kacang dimakananku, bukankah aku sudah bilang, jika aku pesan yang tanpa kacang" teriak seorang pelanggan ke arahku
"maaf nona, saya akan mengantinya"


Pelangan tadi melempar makanannya tepat diwajahku, ya tuhan kuatkanlah aku.
"maafkan teman saya nona, saya akan segera mengantinya"
"tidak perlu, aku sudah tidak bernafsu makan disini" pelangan itu pun pergi tanpa menoleh kearahku.

"apa kau baik-baik saja Hana?" tanya Kai khawatir
"aku baik-baik saja"
"bersihkan dirimu dulu, ini biar aku yang urus" ucapnya membersihkan sisa makanan tadi yang berserakan dilantai.
Aku pun segera berdiri dan pergi membersihkan diriku. Ini sudah sering terjadi dan selalu Kai yang menolongku, jika dipikir-pikir hanya dia yang selalu ada untukku, hanya dia yang selalu membelaku. Dia pemuda yang baik, dan dia mengangapku temannya. Aku rasa aku tidak pantas menjadi temannya, dia terlalu sempurna untukku. Tetapi disaat aku mencoba untuk menghindar darinya, dia selalu bersih keras membantuku padahal aku merasa bersalah padanya, dia sering dapat masalah hanya karena dia menolongku.


*****



"Kai, kenapa kau sangat baik padaku? Padahal kau tau jika kau menolongku kau akan dapat masalah Kai. Kenapa kau tetap melalukannya" ucapku menunduk.
Saat ini kami tengah berjalan beriringan selepas pulang kerja. Memang selalu begini dia selalu bersih keras mengantarkanku pulang padahal arah rumahnya berlawanan denganku, tapi dia tetap ingin mengantarku pulang. Dasar keras kepala!

"kenapa? Kau tidak suka aku menolongmu?"
"bukan begitu, aku hanya tidak ingin berhutang budi pada siapapun"
"kalau begitu jangan pernah paksa aku lagi untuk berhenti melindungimu"
aku menghetikan langkahku, masih menunduk dalam. Kai pun melakukan hal yang sama dia memandangiku
"kenapa?" tanyanya khawatir
"aku tidak pantas menerima kebaikan darimu. Jadi aku mohon berhetilah"
"jika aku tidak mau" dia tetap bersih keras
"aku mohon berhentilah!! Aku tidak ingin ada seorang pun yang masuk dalam hidupku" kuberanikan diri untuk menatap matanya yang hitam pekat dan sangat tajam, sebisa mungkin aku menahan airmataku agar tidak terjatuh dihadapan Kai.

Kai mendekat, dan dia semakin mendekat hingga jarak diantara kami semakin terkikis dengan langkahnya yang tenang, aku berusaha untuk menghindarinya aku mundur dan dia semakin maju. Terus seperti itu sampai aku terhimpit ditembok gang yang sedang kami lewati. Matanya masih mengunci pandangan mataku sampai dia membawaku kedalam pelukannya.
Hangat,, itu yang aku rasakan, aku dapat mencium aroma tubuhnya yang membuatku nyaman, bahkan aku bisa mendengar detak jantungnya yang tidak beraturan seperti jantungku yang juga berdetak tak beraturan.
"aku tidak akan merubah kata-kataku, karna aku yakin aku melakukan hal yang benar" bisiknya ditelingaku
"aku akan tetap melindungimu, dan selalu dibelakangmu, karna aku mencintaimu Hana" kakiku terasa lemas mendengar pengakuannya barusan, aku tidak pernah merasakan yang seperti ini, dan ini benar-benar membuatku terkejut.

"apa kau ingat pemuda yang memukul pohon tidak berdosa ditaman 5 tahun yang lalu?" ucapnya mengangkat wajahku agar menatapnya. Aku masih diam, mencoba mengingat-ingat kejadian yang baru saja dia ucapkan
"aku adalah pemuda itu, pemuda yang menyakiti dirinya sendiri bahkan sempat berfikir untuk mengakhiri hidupnya saat itu juga, tapi kau datang dan mengenggam tanganku lalu berkata 'semua masalah tidak akan selesai dengan kita mengakhiri hidup ini' kau mengatakannya dengan senyum indahmu, apa kau ingat?" aku terdiam, terkejut dengan apa yang dia katakan, aku ingat aku memang berbicara seperti itu pada seorang pemuda yang aku yakini akan bunuh diri ditempat itu, dan aku tidak menyangka jika pemuda itu adalah Kai.
"sejak hari itu, aku selalu memikirkan kata-katamu dan aku bisa bertahan sampai sekarang" dia masih menatapku
"aku tidak bisa bertahan tanpamu, dan akhirnya tuhan mempertemukan kita lagi, walaupun kau tidak mengenaliku. Itu tidak masalah untukku" lanjutnya tersenyum manis
"dan aku baru mengetahuinya, jika kau mempunyai masalah yang sama sepertiku itu semakin membuatku ingin selalu melindungimu dan membuatmu tersenyum, aku tidak akan pernah berhenti mencintaimu Hana" setelah menyelesaikan kalimatnya, dia tersenyum sangat manis.

Aku rasa aku sudah tidak sanggup lagi menahan air mataku, aku pun menangis antara sedih dan bahagia aku meluapkan semuanya sekarang.
"jangan menangis, itu membuat hatiku sakit, dan aku tidak akan pernah membiarkanmu menangis lagi" Kai mengucapkannya sambil menghapus air mataku dengan tangannya
"terima.. hiks.. kasih.. hiks.." ucapku sambil terisak, dia tersenyum lalu membawaku kepelukannya yang hangat lagi.
"jadi jangan pernah menghindar dariku lagi, kita akan mulai hidup kita yang baru dari awal, heum,," ucapnya semakin mendekapku erat, aku hanya mengangguk dalam pelukannya
"sekarang, ayo aku antar pulang" ucapnya tersenyum dan aku hanya mengangguk sembari membalas senyumnya.


Setelah hari ini mungkin hidupku akan jauh lebih baik, aku bersyukur telah bertemu dengan Kai, karna bertemu dengannya aku jadi tidak merasa sendirian lagi dan aku berjanji akan mencintainya setulus hatiku.

Ya tuhan,, terima kasih telah mengirimkan Kai padaku, untuk menjagaku dan mencintaiku. Sekarang aku sangat bahagia karna ada seseorang yang mencintaiku.
Inilah akhir kisah sedihku, walaupun aku harus menunggu lama untuk hari ini, tapi setidaknya selama ini aku sudah banyak belajar dari kisah hidupku.




The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

FF SEVENTEEN A Night With You

A Night With You A story line by ER Ficlet || AU, Fluff || G Cast: Lee Seokmin (DK SVT) and Choi Yuna (Yuju GFriend)  Di...