Couple [ff Sf9]

ER present

Kim Youngbin (Sf9)

With

Shin Hana (Gugudan)

***

Sudah seharian ini Hana mengelilingi Myeongdong bahkan dia sudah menenteng beberapa tas belanja, tapi rasanya Hana tidak ingin pulang sebelum mencicipi jajanan di daerah sana dan juga perutnya sepertinya butuh diisi.

Hana berhenti di salah satu kedai jalanan di Myeongdong menikmati pesanannya sembari memperhatikan puluhan manusia yang berjalan menyusuri jalanan padat Myeongdong.

“Shin Hana!!” Hana menoleh ke sumber suara yang baru saja memanggilnya.

 Sedikit memicingkan matanya, akhirnya Hana mengenali pemuda yang tengah tersenyum, berjalan ke arahnya.

“Sial.. Kenapa bocah itu harus ada disini?” Hana menggerutu, jelas terlihat jika dia tidak senang dengan kehadiran pemuda bertopi merah yang tengah menghampirinya.

“Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu disini” masih dengan senyum yang sangat manis pemuda bertopi merah itu duduk di hadapan Hana yang tengah melahap makanannya tanpa menggubris sang pemuda.

“Hana-ya apakah kita berjodoh?” mendengar pertanyaan konyol dari pemuda di hadapannya, membuat Hana kesal dan menatap pemuda itu dengan tatapan tajam andalannya.

“Lihatlah bahkan tanpa disengaja kita memakai baju yang sama, bukankah kita seperti sepasang kekasih yang sedang berkencan. Benar kan Couple?” pemuda itu menompang dagunya menatap Hana yang masih berusaha mencerna setiap kata yang di lontarkan pemuda itu.

Hana meneliti penampilannya dan juga meneliti pakaian pemuda di hadapannya, setelah menyadarinya Hana mendelik tajam dan dengan secepat kilat dia melepas kemeja yang dikenakannya dan mengikatnya menjadi ikat pinggang. 

Entah Hana harus merutuki dirinya sendiri atau memarahi pemuda di depannya ini, tetapi ini mungkin hanya kebetulan saja kan? Tidak ada jodoh-jodohan seperti yang di katakan pemuda menyebalkan itu kan?

“Kenapa kau melepas kemejamu? Apa kau tidak kedinginan dengan kaus lengan pendek seperti itu?” pemuda itu memelototi Hana, menunjuk kaus lengan pendek yang masih melekat di tubuh ramping Hana.

“Yak Kim Youngbin!!! Berhentilah menggangguku, kau membuat selera makanku hancur” Hana beranjak dari duduknya dan meninggalkan pemuda itu -Youngbin- yang masih duduk sambil meneriaki namanya.

Bukan Hana membenci Youngbin hanya saja Hana selalu dibuat kesal oleh pemuda itu. Hana tau sebenarnya Youngbin adalah pemuda yang baik tapi entah mengapa pemuda itu sangat suka membuat Hana kesal. Setiap hari, tidak bahkan setiap menit Youngbin selalu mengganggunya. Dikantor maupun dirumah tiada hari tanpa Youngbin, dia sudah seperti penguntit. Sebenarnya itu wajar mengingat mereka bekerja di tempat yang sama bahkan apartemen mereka berseberangan, lama-lama Hana menjadi bosan melihat wajah Youngbin terus.

“Apa salahnya jika kita memakai pakaian yang sama? Apa sebegitu tidak sukanya kau kepadaku?” Youngbin berhenti berjalan menatap Hana yang masih terus berjalan tanpa menggubris perkataannya.

“Apa aku salah jika menyukaimu?” Youngbin berujar lirih sembari menunduk, tidak berani menatap perubahan wajah Hana yang mungkin saja akan menyakiti perasaannya.

Langkah kaki Hana terhenti, walau pun Youngbin berujar lirih tapi Hana masih bisa mendengarnya, mendengarkan isi hati pemuda itu yang ternyata selama ini menyimpan perasaan kepadanya. Bahkan selama ini Hana tidak pernah terpikirkan dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, seperti saat ini.

“Apa begitu cara yang pantas untuk menyatakan cinta?” Hana berujar tanpa berbalik menatap Youngbin. 

Mendengar pertanyaan Hana membuat Youngbin mendongakkan kepalanya, memandang punggung Hana dengan beribu tanya di kepalanya.

“Kau benar-benar payah Kim Youngbin” Hana tersenyum sebelum berlalu, tentu saja tanpa membalikkan badannya. Dia tidak ingin Youngbin melihat wajahnya yang mungkin sudah sangat memerah sekarang.

Youngbin masih terdiam meyakinkan dirinya dengan apa yang telah di ucapkan oleh Hana. Apakah itu artinya Hana juga memiliki perasaan kepadanya? Tanpa sadar sudut bibir Youngbin melengkung. Sebelum terlambat, dikejarnya Hana yang sudah berada jauh di depan sana.Youngbin tidak akan melepaskan gadis itu, tidak akan pernah.

Fin