Selasa, 11 April 2017

Time Machine (ff Victon)


ER present
Im Sejun (Victon)
With
Im Dayoung (Wjsn)
***



Jika saja Sejun bisa memutar waktu, dia akan melakukannya dan kembali ke masa kecilnya yang indah, tertawa bahagia bersama Dayoung, adik perempuan satu-satunya. Melihatnya berceloteh manja kepadanya, menikmati pancake buatan ibu bersama. Sungguh Sejun merindukan hari-hari itu.
Perlahan tapi pasti langkah kakinya menuju sebuah pohon yang sudah mulai bertumbuh besar, bahkan pandangan matanya menatap kosong pohon itu. Ingatan indah tentang masa kecilnya kembali berputar di kepalanya, membuat dadanya terasa sesak.
"Dayoung-ah kakak sudah datang" di elusnya papan kayu yang menempel di batang pohon yang sedari tadi dia tuju.
Yah, Im Dayoung sang adik tercinta telah meninggal 5 tahun yang lalu, bahkan sudah berjalan 5 tahun tetapi kejadian mengerikan itu masih teringat jelas di kepala Sejun, membuatnya terus dihantui rasa bersalah. Jika saja memang ada mesin waktu Sejun akan melakukan apa pun untuk bisa menggunakannya, tetapi itu mustahil. Belum ada benda yang disebut mesin waktu di dunia ini.
"Apa kau merindukanku? Aku sangat merindukanmu Dayoung-ah" tanpa diduga air mata yang sedari tadi di tahannya terjatuh juga. Sejun berlutut, menunduk dalam sambil terisak, dia sangat merindukan Dayoung hingga dia merasa ingin pergi menyusul Dayoung, tetapi Dayoung mendatanginya dalam mimpi, dan memintanya untuk bertahan sendiri di dunia yang kejam ini.
Sejun tidak akan masalah jika hidup tanpa kedua orang tuanya asalkan ada Dayoung disisinya, tetapi sekarang keadaan sudah berbeda, orang tuanya maupun Dayoung tidak ada disampingnya membuat Sejun menjadi orang yang paling menyedihkan di dunia.
***
Flash back
"Kau tunggulah disini, biar kakak yang membelikannya" Sejun menepuk pelan punya Dayoung sebelum dia berlalu untuk menyebrangi jalan untuk membeli permen kapas yang di inginkan Dayoung.
Sore ini Im Sejun mengajak adik perempuannya untuk berjalan-jalan sore, menikmati sore yang indah dengan santai.
Sejun terus tersenyum memandangi Dayoung yang melambai-lambaikan tangannya di ujung sana, apalagi saat mata bulat gadis itu mendapati sebungkus permen kapas di tangan sang kakak, membuatnya tidak sabar untuk menikmatinya. Karena saking tidak sabarnya akhirnya Dayoung berlari menghampiri Sejun yang masih berdiri di ujung jalan sana, menunggu lampu lalu lintas untuk pejalan kaki berubah menjadi hijau.
"Jangan Dayoung-ah!! Kembalilah kesana!!" Sejun terus berteriak, tetapi teriakannya tidak di idahkan Dayoung sama sekali.
Tidak henti-hentinya Sejun berteriak, memperingatkan Dayoung yang masih terus berlari menghampirinya, hingga sebuah mobil melaju dengan cepat dan menghantam tubuh mungil Dayoung.
"Dayoung-ah!!!" tanpa menunggu lagi Sejun berlari ke arah tubuh Dayoung yang terkulai lemas dengan darah segar yang terus mengalir dari kepalanya, di peluknya tubuh lemah Dayoung. Sejun menangis, dia tidak ingin kehilangan adik yang sangat dia sayangi.
"Jangan menangis kak, kau harus hidup dengan baik" Dayoung mengangkat tangannya untuk menghapus air mata yang mengalir di wajah Sejun.
"Terima kasih sudah menjagaku selama ini, aku senang bisa terlahir sebagai adik kak Sejun" setelah mengucapkannya mata Dayoung tertutup rapat untuk selamanya.
Flash back

"Kakak sudah hidup dengan baik, apa kau senang Dayoung-ah?"
"Maafkan kak Sejun, Dayoung-ah" Sejun meletakkan sebuket bunga tulip yang sedari tadi di genggamnya di bawah pohon itu, lalu berjalan pergi dengan air mata yang masih mengalir.
Finish~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

FF SEVENTEEN A Night With You

A Night With You A story line by ER Ficlet || AU, Fluff || G Cast: Lee Seokmin (DK SVT) and Choi Yuna (Yuju GFriend)  Di...