Rabu, 07 Maret 2018

FF KNK Painful


Painful
 ER present
Kim Jihun (KNK)
OC
Drabble || Hurt

‘Suatu saat nanti, jika memang kita tidak bisa bersama.
Biarkan perasaan ini mengalir saat ini’


***


Aku bahagia dengan kehidupanku sekarang, karena ada Jihun disampingku, pemuda dengan senyum termanis yang pernah aku liat, pemuda lembut yang akan selalu mengulurkan tangannya kapan pun dan kepada siapa pun, entah sejak kapan hatiku memiliki perasaan khusus padanya, yang aku tau aku selalu merasa bahagia saat bersamanya, walau pun mungkin dia tidak tau tentang perasaanku tetapi, ku rasa sudah lebih dari cukup saat dia ada disampingku.


Ku ukir senyum termanisku saat melihat siluet Jihun yang tengah berjalan kearahku, jantung yang berdegup kencang dan juga beribu kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutku mengiringi langkah demi langkah Jihun saat menghampiriku.


“Kau sudah lama menunggu?” Jihun tersenyum sembari duduk disampingku, memandang ke depan dan memejamkan matanya serta menghela nafas berat.


“Aku baru saja datang, apa sesuatu sedang terjadi Jihun-ah?” ku perhatikan Jihun dengan lekat berharap kekhawatiran ku saat ini tidak benar.


Jihun kembali menghela nafasnya dan menatapku dengan mata sayu nya. Aku tau jika sesuatu sedang terjadi padanya.


“Kau bisa menceritakannya padaku” ku berikan senyum terbaikku berharap itu akan membuat perasaannya merasa lebih baik.


Tes
Tes
Tes


Satu persatu air langit mulai jatuh, aku pun panik dan segera menarik tangan Jihun untuk mengajaknya berteduh, tetapi sedikit pun Jihun tak bergeming, membuatku menatapnya dengan heran, sekuat tenaga ku coba lagi untuk menyeret Jihun pergi dari taman ini, tapi lagi-lagi tenaga ku tidak cukup kuat untuk melakukannya dan Jihun masih tetap tidak bergeming dengan kepalanya yang masih menunduk.


“Yak!! Sebenarnya ada apa denganmu? Kau bisa sakit jika masih tetap disini! Ayo pergi Jihun-ah!” kembali ku tarik tangannya dan hasilnya tetap sama hingga aku sudah benar-benar kesal pada Jihun.


Aku pun berlari meninggalkan Jihun sendiri, aku harus mencari mini market untuk membeli payung, aku tidak mungkin membiarkan Jihun terus hujan-hujanan seperti itu.


***


Kini aku berada di hadapannya dengan sebuah payung yang melindungi tubuh kami berdua, Jihun mendongak dan aku terkejut mendapati matanya yang berkaca-kaca serta hidungnya yang terlihat sangat merah.


“Apa kau habis menangis?” ku usap pelan pipi Jihun yang terasa lembab.


“Terima kasih sudah kembali lagi untukku” Jihun kembali menunduk dan ku dengar isakan keluar dari bibir tipisnya.


“Jihun-ah apa kau tidak ingin menceritakannya padaku?”


“Aku akan menikah seminggu lagi”


Deg


Semua sarafku seakan mati rasa mendengar kalimat yang sangat tidak ingin aku dengar, aku harus bagaimana sekarang? Ego ku menginginkan nya agar tetap denganku, tetapi akal sehatku menyuruhku untuk tetap mendukungnya.


“Benarkah? Kalau begitu aku ucapkan selamat untukmu” Jihun mendongak dan ku berikan senyum tulusku untuknya, ku rasa memang hubunganku dan Jihun tidak lebih dari seorang teman.


“Apa kau baik-baik saja?” Jihun menatapku dengan cemas, aku pun mengangguk dan dengan cepat Jihun mencium bibirku dengan lembut.


Detak jantungku berdetak dengan cepat juga aliran darahku yang mengalir seperti derasnya air hujan yang tengah mengguyur kami saat ini, bahkan aku tidak sadar jika payung yang ku genggam sudah tergeletak tak berdaya di tanah.


Jihun memejamkan matanya semakin menekan bibirnya di atas bibirku, aku pun juga memejamkan mataku dan tanpa terasa kristal bening itu jatuh juga dari pelupuk mataku yang tertutup, aku tidak bisa memungkirinya jika sebenarnya hatiku tengah hancur sekarang, bagaikan tersayat benda tajam.


Jihun menakup kedua pipiku di dalam genggaman tangannya, menatapku dengan mata sayunya.


“Kau pikir aku tidak tau tentang perasaanmu padaku?” aku terkejut mendengar pernyataan nya, jika selama ini dia tau tentang perasaanku, mengapa dia seakan-akan tidak tau tentang itu.


“Maafkan aku, aku tidak bisa mencintaimu selama ini” runtuh sudah pertahanan ku, aku menangis dihadapannya. Bahkan alam seakan memihak padaku mereka ikut bersedih dengan keadaanku sekarang yang sangat menyedihkan.


“Aku benar-benar minta maaf, kau tak lebih dari seorang sahabat untukku”


“Aku tau itu…” aku menunduk, menangis sekencang yang aku bisa, tanpa mengeluarkan suara sedikit pun, aku tidak ingin Jihun menatapku dengan pandangan iba.


Ku rasakan tubuhku menghangat saat kedua lengan Jihun memelukku dengan erat, di tengah udara dingin yang di bawa oleh hujan pelukannya menghangatkanku, aku ingin waktu berhenti sejenak agar aku bisa merekam semua perasaan hangat ini untuk ku simpan sendiri.


“Lupakan aku, dan carilah pria yang lebih lebih dan lebih baik dariku. Aku yakin kau akan bahagia nanti” bagaimana aku bisa bahagia saat kau tak disampingku? Bisakah aku memandang pria lain saat hatiku sepenuhnya untukmu? Aku sadar ini hanyalah cinta sepihak ku, dan aku tidak bisa memaksamu untuk tetap bersamaku.


Ku lepas pelukan Jihun dan menghapus air mataku kasar, aku sudah bertekad akan membiarkannya memilih masa depannya.


“Kau tidak perlu meminta maaf padaku, ini adalah perasaanku sendiri lebih  tepatnya perasaan sepihakku, kau pantas mengejar kebahagiaanmu, dan aku juga akan bahagia untukmu...” ku berikan senyum termanisku.


“Dan.. Kau bisa datang padaku kapan saja kau mau, karena aku tetap sahabatmu kan?” ku langkahkan kakiku menjauh darinya menjauh dari cinta pertamaku, mendorongnya semakin jauh dari jangkauanku.


‘Aku sudah sangat bahagia bisa mengenalmu dan menjadi sahabatmu Kim Jihun’


Selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

FF SEVENTEEN A Night With You

A Night With You A story line by ER Ficlet || AU, Fluff || G Cast: Lee Seokmin (DK SVT) and Choi Yuna (Yuju GFriend)  Di...