ER present
Hold Your Hand
Hold Your Hand
Lee Seokmin (dk svt)
And
Choi Yuna (yuju gfriend)
In story
And
Choi Yuna (yuju gfriend)
In story
A/n:
cerita ini hanya fiksi belaka bila ada kesamaan mohon dimaafkan, saya hanyalah manusia biasa. Dk dan Yuju milik mereka sendiri, author hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan ff, dan semoga aja mereka beneran jodoh *abaikan yg ini jika gak ada yg suka dkyuju* *author dkyuju shipper pokoknya* *gak ada yg nanya*
cerita ini hanya fiksi belaka bila ada kesamaan mohon dimaafkan, saya hanyalah manusia biasa. Dk dan Yuju milik mereka sendiri, author hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan ff, dan semoga aja mereka beneran jodoh *abaikan yg ini jika gak ada yg suka dkyuju* *author dkyuju shipper pokoknya* *gak ada yg nanya*
***
Pagi ini masih sama, udara dingin pagi hari yang menerobos masuk melalui jendela kamar, menghantarkanku ke dunia nyata. Walau pun udara dingin seakan menusuk tulang-tulangku, tetapi itu tidak membuatku malas untuk bangun. Aku harus bangun dan bersiap untuk menjalani aktifitasku seperti biasa.
Walau pun awal pagiku diawali dengan angin dingin yang membuat hidungku memerah, tetapi aku masih saja merasa baik, bahkan sangat-sangat baik.
Disaat aku pertama kali membuka mata, wajahnyalah yang selalu muncul di depan mataku, seakan dialah yang membangunkanku di setiap pagi.
Cuaca di luar sangat cerah walau pun udara dingin masih berhempus tetapi matahari tetap cerah, sinarnya hangat menyinari bumi dan seluruh makhluk hidupnya.
Sinar matahari hari ini kembali mengingatkanku kepadanya. Seseorang yang selalu tersenyum hangat kepada siapa pun yang dia temui. Hanya senyum itu yang selalu terbayang dalam benakku, bahkan hanya dengan memikirkannya saja hatiku sangat bahagia. Hari-hariku akan sangat menyenangkan walau pun aku hanya memikirkannya.
Seperti saat ini di dalam bis yang akan mengantarkanku ke sekolah, aku masih saja memikirkannya hingga tanpa ku sadari sudut bibirku terangkat saat membayangkan ekspresinya yang sedang tersenyum, membuatku tidak sabar untuk segera tiba di sekolah.
Semua orang di bis sangat sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, ada yang sedang membaca, menelpon atau pun hanya sekedar duduk sambil mendengarkan lagu di earphone nya, sepertiku yang saat ini sedang mendengarkan lagu cinta yang menyenangkan sambil tersenyum, memikirkan tentangnya yang sangat menyukai lagu yang sedang ku putar sekarang.
***
Aku dapat melihat dengan jelas gerbang sekolahku sekarang, di antara puluhan siswa yang berjalan masuk ke area sekolah aku melihatnya yang sedang tertawa, bercanda dengan temannya. Aku selalu iri padanya yang mudah mendapatkan teman, disisi lain aku juga bersyukur karena dia mau berteman denganku yang penyendiri ini.
Aku berjalan tepat di belakangnya, tentu saja tanpa dia ketahui, jika dia tau aku ada di belakangnya, dia akan langsung tersenyum dan menyapaku. Sebenarnya aku ingin melihatnya tersenyum kepadaku, tetapi untuk saat ini aku hanya ingin melihat punggung tegapnya yang berjalan dengan tegas sambil sesekali terdengar tawa dari bibirnya, membuatku tertular virus tertawanya.
"Eoh? Choi Yuna" dia berbalik kebelakang dengan senyum yang masih melekat di wajahnya, ternyata dia menyadari keberadaanku.
"Selamat pagi" dia kembali tersenyum lebar hingga matanya tertutup sempurna.
"Selamat pagi juga, Seokmin" dia menarik tanganku agar berjalan bersamanya. Aku terkejut! Kita tidak sedekat itu untuk saling bergenggaman tangan.
"Seokmin-ah" aku mencoba untuk menyadarkannya dan menatap jemari tangan kami yang bertaut. Bukannya melepas Seokmin semakin mengeratkan genggaman tangannya.
"Apa ada yang salah?" langkahnya terhenti dan Seokmin menatapku tanpa rasa bersalah.
"Se..seharusnya tangan kita tidak perlu bergandengan" sekali lagi aku memberitahunya sambil memandangi tangan kami yang masih bertautan.
Manis, itulah yang ada dikepalaku sekarang, bergandengan tangan dengan Seokmin dan saling menatap, itu sangat manis.
Seokmin kembali berjalan tanpa mengidahkan perkataanku tadi. Ini tidak benar, kita bukan sepasang kekasih atau pun saudara, kita hanya orang yang saling mengenal dan kebetulan berada di kelas yang sama, itu saja.
"Lee Seokmin" Seokmin tetap berjalan tanpa mengidahkan panggilanku, hingga kami sudah berada di dalam kelas dan aku duduk di bangku ku, masih dengan tangan Seokmin yang masih bertaut di salah satu tanganku.
"Pulang sekolah nanti aku akan mengantarmu pulang" setelah mengatakannya dia berjalan menuju tempat duduknya.
Aku terus memandanginya, merasa bingung dengan sikapnya hari ini yang manis. Tapi aku tidak ingin mengambil pusing, aku hanya sedikit terkejut saja dengan sikapnya.
***
Bel tanda pelajaran bearkhir pun berbunyi. Aku segera memasukkan semua barang-barangku ke dalam tas dan disaat aku hendak keluar dari kelas, sebuah suara menginterupsiku untuk menghentikan langkahku.
"Yuna-ya tunggu sebentar" aku menoleh dan itu Seokmin, dia tengah menghampiriku dan menggenggam tanganku seperti tadi pagi.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan anak ini? Apa dia sakit? Sikapnya benar-benar aneh hari ini.
***
"Seokmin-ah apa kau sakit?" aku bertanya saat kami sudah duduk di bis.
"Aku baik-baik saja" Seokmin tersenyum, masih menggenggam tanganku erat.
"Hari ini kau bersikap aneh"
"Mungkin aku hanya terlalu senang bisa bertemu denganmu" Seokmin menatapku dengan serius.
"Eoh? Setiap hari kita bertemu Seokmin" aku menekankan setiap kata yang keluar dari bibirku, dan dia hanya terkekeh dengan semburat merah di wajahnya.
Bis pun akhirnya berhenti di halte biasa aku turun, karena Seokmin bersikeras untuk mengantarkanku pulang, padahal rumahnya masih terlalu jauh dari rumahku. Kami berjalan beriringan sambil bergandengan tangan, setiap orang yang melihat pasti mengira jika kami adalah sepasang kekasih, tapi nyatanya kami hanya sekedar teman, tidak lebih dari itu.
"Seokmin-ah kenapa hari ini kau suka sekali menggenggam tanganku?"
"Kenapa? Apa tidak boleh?"
"Bukan begitu, aku hanya merasa tidak nyaman saja"
"Apa karena kita hanya sekedar teman?" aku mengangguk, masih memandang lurus kedepan.
"Yuna-ya, bolehkah aku terus menggenggam tanganmu?" mendengar pernyataan Seokmin membuat langkahku terhenti.
"Selalu memperhatikanmu dan menjagamu?"
"Hentikan semua ini Seokmin! Jangan memberikan harapan palsu kepadaku!"
"Aku tidak memberimu harapan palsu, itu tulus dari dalam hatiku. Tetapi aku masih terlalu takut untuk terikat dengan suatu hubungan, maafkan aku Choi Yuna" Seokmin menunduk dalam. Jujur aku merasa senang mendengar semua pengakuannya.
"Aku tidak masalah dengan itu semua, tetapi kau harus berjanji satu hal kepadaku" Seokmin mendongak, menatapku dengan mata melebar.
"Ketahuilah, kapan pun hatimu siap aku masih disini menunggumu" aku tersenyum senang karena sudah berhasil mengatakan tentang perasaanku.
"Terima kasih Yuna-ya, aku berjanji bahwa dirimulah pelabuhan terakhirku" Seokmin memandangku dengan teduh lalu menarik tanganku pelan, kembali melanjutkan perjalanan kami yang sempat terhenti tadi.
Seperti katanya tadi pagi, Seokmin mengantarku sampai rumah. Dan karena ulahnya hari ini, dia selalu berputar di kepalaku.
Mulai sekarang, di malam ku yang sepi akan selalu hadir senyumnya yang seakan memberikanku kekuatan untuk selalu menunggunya. Kami berdua sama-sama tau jika kami saling mencintai, karena mungkin masih terlalu dini untuk kami memikirkan hubungan yang serius. Kami memutuskan untuk menjalaninya seperti air, mengalir tiada ujungnya.
Aku percaya jika memang Seokmin adalah jodohku dia pasti akan kembali kepadaku, dan dengan senang hati aku akan menyambutnya. Sepanjang malam aku terus tersenyum tanpa sebab, bahkan mataku rasanya tidak bisa dipejamkan barang sedetik pun, ini semua karena satu orang. Lee Seokmin.
Fin
Kya!! Si kuda ultah hehe hepibesdeh deh buat dedek kesayangan nuna yang satu ini, ffnya kamu special ada yuna loh min *toelseokmin* entah juga kenapa tiba2 pengen bikin ff yg macem begini, mungkin karna feeling mereka juga jalani hubungan yg macem tuh. Jangan keroyok aku ya, aku hanya mengalirkan imajinasiku aja, soal hubungan mereka biar aja mereka yg nentuin toh mereka yg jalani juga kan? Tapi tetep aja nuna disini selalu mendoakan agar seokmin sama yuna dapet kisah yg happy ending *amin...amin...amin
Sekali lagi pibesdeh seokmin a.k.a dokyeom a.k.a dk *banyak amet nama lu dek* oke abaikan, thalanghae Seokmin :*:*:*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar