Jumat, 17 Februari 2017

Dating [ff vernon shannon]

ER present
Choi Vernon (svt)
Shannon William



***
Mempunyai seorang kekasih yang tampan itu memang tidak menyenangkan, karena di setiap kencan denganku ada saja gadis yang meminta foto bersamanya, padahal jelas-jelas sudah ada aku yang menyandang sebagai kekasihnya berada tepat di sampingnya.
Wanita mana yang tidak sakit jika mengalami hal yang seperti itu? Yang membuat semakin sakit hati adalah, saat sang prianya sendiri tidak keberatan foto bersama wanita lain di hadapan kekasihnya. Aku sudah sangat sabar dengan kelakuan kekasihku itu, tetapi dia selalu bisa meluluhkan hatiku, hingga membuatku selalu kembali kepadanya.
"Shannon! Kenapa kau belum bersiap-siap? Apa kau tidak ingin jalan-jalan denganku hari ini?" aku membuang wajahku dari Vernon, memandang apa pun selain wajah Vernon yang menyebalkan.
Sebenarnya siapa yang tidak mau jalan berdua dengannya? Aku sangat senang. Tetapi aku juga kesal jika tiba-tiba dia di kerumuni gadis-gadis lagi dan meninggalkanku sendiri. Belum lagi ibu-ibu yang juga mengerumuninya karena katanya Vernon sangat mirip dengn aktor Hollywood leonardo dicaprio.
"Aku tidak ingin keluar denganmu" aku masih memandangi halaman rumahku yang lebih menyenangkan dari pada memandangi Vernon.
"Katanya kau ingin kencan denganku?"
"Kita kencan di rumah saja" aku akhirnya memandangnya dengan tatapan memohon.
Maksudku dengan kencan itu adalah hanya aku dan Vernon saja, tidak ada yang lain. Dan aku tidak ingin kejadian tempo hari terulang lagi di kencanku kali ini. Asal kalian tau saja Choi Vernon ini adalah orang yang benar-benar sibuk, jadi jarang ada waktu untuk kami berdua saja, menonton film atau pun hanya sekedar mengobrol berdua itu adalah hal yang sulit untuk kami lakukan karena kesibukan Vernon. Jadi mumpung orang tuaku dan juga kakakku tidak ada di rumah, makanya aku ingin kencan di rumah saja hanya berdua.
"Baiklah jika itu maumu, aku akan datang nanti malam dengan bahan makanan"Vernon mengecup keningku sebelum benar-benar pergi dari halaman rumahku.
Vernon memang selalu bersikap manis padaku, dan sialnya itulah yang membuatku tidak bisa marah padanya. Dan sejujurnya aku juga takut kehilangannya. Maka dari itu aku benar-benar menggenggam tangannya erat.
***
Malam pun akhirnya tiba dan kini aku tengah berkutat dengan bahan makanan yang di bawa Vernon di dapur, menyiapkan makan malam special unyuk kami berdua. Saking asiknya dengan bahan makanan di tanganku, aku sampai tidak menyadari jika Vernon tengah memelukku dari belakang dengan kepalanya yang bertumpu di bahuku.
"Kita seperti pengantin baru jika seperti ini kkk~" Vernon terkekeh membuatku ikut tersenyum karenanya.
"Jangan membayangkn yang aneh-aneh Ver" akhirnya aku bila lepas juga darinya.
"Hey! Bagaimana aku tidak membayangkan yang tidak-tidak jika saat ini kita hanya berdua di dalam rumah ini" Vernon terus mengoceh sambil mengikuti langkahku yang sedang menata masakanku di meja makan.
Tuk.
Ku pukul kepalanya dengan sendok yang sedang ku pegang.
"Berhentilah mengoceh dan ayo kita makan Ver, aku lapar" aku sudah akan duduk di meja makan jika saja suara Vernon tidak mengintrupsiku untuk tetap menatapanya.
"Aku tidak mau makan ini" Vernon memasang wajah paling kesal yang dia punya. Oh ayolah apa lagi sekarang?
"Lalu kau ingin makan apa?" aku bersendekap dada sambil menatapnya geram.
"Aku inhin memakanmu" Vernon mendekat ke arahku dengan tatapan yang sangat menyeramkan yang pernah ku lihat.
"Yak!! Jangan bercanda"aku tidak menghiraukannya dan langsung duduk di meja makan sambil menikmati masakanku sendiri, aku tidak peduli dengan apa yang akan dilakukan Vernon selanjutnya.
Inilah kencan yang sempurna menurutku, memasak makan malam untuk berdua, membersihkan peralatan makan berdua, dan yang terakhir adalah menonton film berdua sambil tertawa bahagia. Ini benar-benar sempurna, serasa dunia hanya milik kita berdua.
"Kau berani sekali mengajakku kencan di rumah saat rumah sedang sepi, apa kau tidak takut aku melakukan hal yang tidak-tidak padamu?" Vernon menatapku dengan jahil sambil tangannya melingkari pinggangku.
Saat ini kami sedang menonton film sambil ditemani oleh cemilan.
"Untuk apa aku takut? Kau tidak akan melakukannya kan?" aku menatapnya dengan perasaan takut, bagaimana pun Vernon juga laki-laki yang normal, dan bodohnya aku tidak menyadari hal itu, aku hanya terlalu senang saat membayangkan, hanya ada aku dan Vernon tanpa gangguan dari gadis-gadis itu.
"Aku juga laki-laki normal Shannon" Vernon semakin mendekat ke arahku, mempersulit ruang gerakku yang sudah tersudut di pinggiran sofa.
"Vernon!!" aku mencoba menyadarkannya, tetapi usahaku sia-sia Vernon tidak mengindahkan ucapanku, dia semakin dekat hingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang hangat menerpa kulit wajahku.
Dan akhirnya benda tipis milik Vernon itu mendarat di bibirku, melumatnya dengan lembut, tak berapa lama Vernon melepaskan ciuman manis kami.
"Aku tidak akan melakukannya sampai kau benar-benar menjadi milikku, karena aku sangat mencintaimu"
Blush
Pipiku memanas mendengar perkataan Vernon, tanpa membung-buang waktu lagi ku peluk erat tubuh Vernon, menyembunyikan wajah memerahku di ceruk lehernya. Aku bahagia, benar-benar bahagia aku berjanji akan mempertahankan hubungan kami apa pun yang terjadi.
"Aku sangat mencintaimu Ver" bisikan ku di telinganya menghantarkan lengan Vernon yang semakin mempererat pelukan kami.
Fin
Selamat ulang tahun Vernon yeay  selamat ya sudah lulus dari sekolah menengah atas  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

FF SEVENTEEN A Night With You

A Night With You A story line by ER Ficlet || AU, Fluff || G Cast: Lee Seokmin (DK SVT) and Choi Yuna (Yuju GFriend)  Di...