Senin, 01 Juni 2020

[FF SEVENTEEN TWICE] AZALEA



Er present
Kim Mingyu (svt)
Chou Tzuyu (twice)

General || fluff || PG-17 || ficlet



***





All Tzuyu pov

Lagi..
Ku dapati sebuket bunga Azalea di atas meja kantor ku, tanpa note si pengirim lalu ku edarkan pandanganku mencari sosok yang belakangan ini sangat gemar menaruh bunga cantik itu di atas meja kerja ku, tapi nihil tak ku dapati seorang pun karena memang kantor masih sangat sepi hanya ada aku disini.



Ku bolak balik buket bunga yang kini sudah berada di tangan ku, menatapnya heran dan tanpa sadar sudut bibir ku tertarik, bohong jika aku tidak senang mendapat bunga Azalea itu, heh wanita mana yang tidak senang jika di setiap paginya ada sebuket bunga di atas meja kerjanya? Bahkan aku sempat berpikir jika mungkin sekarang aku mempunyai seorang pengagum rahasia.



“Yak! ini masih pagi mengapa kau senyum-senyum sendiri seperti itu? Kau membuatku merinding Tzuyu-ah” ku alihkan pandangan ku kepada si pemilik suara dan ku dapati Dahyun dengan raut muka gelinya yang sudah duduk manis di kursinya, tepat disamping meja kerja ku.



“Aku mendapatkannya lagi” ku goyang-goyang kan bunga yang tengah ku genggam di hadapan wajah Dahyun, membuatnya terkejut lalu menatap ku dengan mata yang hampir keluar.



“Lagi? Apa memang benar jika kau mempunyai penggemar rahasia?” Aku hanya mengedikkan bahu ku lalu duduk di kursi ku, memandang bunga Azalea ungu yang masih betah ku genggam.



“Entah lah, aku jadi merasa takut Dahyun-ah bagaimana jika orang ini seorang penguntit?” Dahyun berdiri dari duduknya lalu berkacak pinggang.



“Kalau begitu kau harus melaporkan nya!” Aku hanya bisa menatap Dahyun dengan tatapan memelas sembari mengangguk.



“Melaporkan apa?” Suara berat itu membuat ku dan juga Dahyun terkejut.



“Itu ada orang iseng yang menguntit Tzuyu” ku berikan tatapan tajam kepada Dahyun yang dengan lancang bicara seenaknya.



Dan ku lihat sepertinya rekan kerja ku itu seperti terkejut, tiba-tiba wajahnya pucat pasi lalu tanpa sepatah kata dia berjalan meninggalkan ku dan juga Dahyun yang mengedikkan bahunya bingung.



***



Pagi ini sengaja aku berangkat pagi-pagi sekali ke kantor, karena aku sangat ingin tau siapa gerangan yang selama seminggu ini selalu memberiku bunga Azalea ungu itu.



Sesampainya aku di depan meja kerja ku, tak ku dapati bunga itu di atas meja. Apa dia belum datang? Ku dengar langkah kaki mendekat, lalu aku pun bersembunyi di balik pintu pantri kantor yang berhadapan langsung dengan meja kerja ku.



Mata ku melebar saat mendapati Kim Mingyu, tengah berjalan dengan santai sambil sesekali mencium buket bunga di tangannya, tunggu dulu tidak mungkin seorang Kim Mingyu yang memberikan ku bunga Azalea selama seminggu ini kan?



Mingyu berhenti tepat di depan meja kerja ku, lalu meletakkan buket bunga yang tadi dia bawa di atas meja kerja ku, seperti nya dia tengah berbisik tapi sialnya aku tidak bisa mendengar bisikannya itu. Tak berapa lama Mingyu memeriksa sekelilingnya, hingga tungkai panjangnya itu berlalu menuju ruangannya.



Aku keluar dari pantri lalu menuju meja kerja ku, memandangi bunga Azalea ungu yang sudah tergeletak manis di atas meja ku, otak ku masih belum mencerna semua yang baru saja ku lihat.



***



Aku hanya mengaduk-aduk makan siang ku dengan malas, pikiran ku masih melayang mencari jawaban atas apa yang aku lihat tadi pagi bahkan pekerjaan ku saja kacau karena ini.



Ku hela nafas berat lalu mendongak saat seseorang meletakkan tempat makannya tepat di hadapan ku.



“Kau tidak keberatan kan jika aku duduk disini?” Aku terlonjak kaget melihat siapa yang kini tengah duduk di hadapanku masih dengan senyumnya yang.. er..



“Dimana Dahyun? Biasanya kalian selalu makan siang bersama?” Dia bertanya masih serius dengan makanan dihadapannya, dan aku tidak tau harus berbuat apa sekarang.



“Chou Tzuyu kau baik-baik saja?”



“Eoh?” Ku tatap Mingyu yang kini tengah mengibaskan tangannya di depan wajah ku, pandangan kami bertemu ada getaran aneh di dalam dada ku serta aliran darah ku yang mengalir sangat cepat, naik ke atas wajahku, membuat ku mengalihkan pandangan ku dari Mingyu.



Lama kami terdiam, sepertinya Mingyu juga merasa canggung terlihat jelas jika sedari tadi dia hanya fokus makan sembari menunduk tanpa mau menatapku.



Aku menghela nafas kasar untuk menetralkan detak jantung ku yang masih berpacu cepat.



“Apa kau, yang setiap pagi menaruh bunga Azalea di meja ku?” Hati-hati aku bertanya dan ku lihat Mingyu tersedak makanannya sendiri, dengan cepat dia meraih air yang berada di depannya lalu menegaknya hingga kandas.



Aku masih terdiam menunggunya menjawab pertanyaan ku, dan ku lihat dia tengah memutar matanya ke berbagai arah, entah apa yang dipikirkannya sungguh aku tidak bisa menebaknya, hingga mata coklat itu menatap tepat di mata ku membuat ku terdiam, terpaku dengan tatapannya yang tajam serta teduh secara bersamaan membuat ku kembali merasakan aliran darah ku yang mengalir dengan cepat menuju wajah ku.



“Maafkan aku jika itu mengganggu mu, aku tidak berniat buruk sama sekali, aku hanya ingin memberimu bunga itu. Sungguh hanya itu saja tidak ada yang lain” Mingyu mengulum bibir bawahnya, apa pemuda itu tengah gugup sekarang? Wajahnya sangat lucu jika gugup seperti itu dan tanpa sadar aku terkekeh. Mingyu menatap ku dengan bingung lalu ku berikan senyum terbaikku padanya dan lihatlah kini wajahnya memerah beserta telinganya.



“Apa kau menyukai ku Kim Mingyu?” Mingyu melotot dengan mulut yang sedikit terbuka, sepertinya dia terkejut dengan pertanyaan ku barusan, sekuat tenaga aku menahan tawa ku melihat wajahnya yang kaget beserta semburat merah di seluruh wajahnya itu sangat lucu, membuatku ingin tertawa.



“Kenapa harus bunga Azalea ungu? Biasanya jika menyukai seseorang maka yang diberikan itu bunga mawar” Mingyu tersenyum sukses membuatku tersipu malu, kalian tidak tau jika senyum seorang Kim Mingyu itu benar-benar ajaib, bisa menyihir seluruh wanita di kantor ini. Sungguh wanita mana yang tidak terpesona oleh senyuman menawan milik Mingyu, dan aku salah satu dari para wanita itu.



“Karena kau seperti bunga Azalea ungu” aku tertegun menatap Mingyu tak percaya.



“Bunga itu melambangkan kepribadian mu Tzuyu-ah, itulah kenapa aku lebih memilih bunga Azalea daripada bunga-bunga cantik yang lain, karena menurutku Azalea ungu itu adalah cerminan dari seorang Chou Tzuyu yang selama ini telah mencuri perhatian ku” penuturan Mingyu mampu membuatku terdiam, aku tidak menyangka jika selama ini dia memperhatikan ku.



“Berhentilah mengirimi ku bunga Azalea ungu! Belikan aku bunga itu lagi di saat kencan kita nanti” aku beranjak dari tempat ku duduk dan Mingyu terdiam mendengar ucapan ku, seperti nya dia tengah berpikir.



Dengan cepat aku pergi dari hadapannya, tidak ingin dia melihat wajah ku yang pasti sudah sangat memerah sekarang.




-fin-



Aku bahagia pas nulis ini, entah kenapa bahagia aja gituh :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

FF SEVENTEEN A Night With You

A Night With You A story line by ER Ficlet || AU, Fluff || G Cast: Lee Seokmin (DK SVT) and Choi Yuna (Yuju GFriend)  Di...