Kamis, 24 Maret 2016

FF Ficlet I'm Behind You






 I'm Behind You
By: Erika Maulidia

cast: Wen Junhui [SVT], Oh Hayoung [Apink], Im Changkyung [MonstaX]


Ficlet  // AU, Romance, Litle Sad

note: ini sequel dari ff aku Annoying  http://erikaileojun.blogspot.co.id/2016/02/ff-ficlet-annoying.html tapi ff ini aku jadiin oneshoot trus aku kirim ke salah satu blog




Wen Junhui seorang pemuda yang tampan dan juga baik (?) kini sedang
bersembunyi dibalik pohon, apa kalian sedang bertanya-tanya sedang apakah Junhui sekarang? Yang pasti sekarang seorang Wen Junhui sedang mengintip sepasang kekasih yang sedang berduaan tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang.
Bukan tanpa alasan dia bertindak seperti ini, dia punya alasan untuk ini.

Dia hanya ingin menjaga sahabatnya Oh Hayoung yang kini sedang
berduaan dengan kekasihnya Lim Changkyun.
Dia juga teman Junhui di kampus, tapi sungguh dia tidak sepenuhnya percaya kepada Changkyun. Karna dia sangat tau jika Changkyun bukanlah pria yang baik, dia juga sudah sering menasehati Hayoung agar menjauhi Changkyun.
Tapi Hayoung selalu mengabaikannya. .

Hayoung memang tidak pernah percaya padanya, bahkan mungkin
Hayoung sangat membenci Junhui, karna Junhui selalu menjahili Hayoung hingga Hayoung benar-benar marah pada Junhui.


Tapi sebenarnya Junhui sangat menyayangi Hayoung bahkan mungkin rasa sayang itu sudah berubah menjadi sebuah cinta yang tulus, tapi Junhui terlalu takut untuk
mengatakannya karna dia tau Hayoung tidak akan menanggapinya.


"Seandainya kau tau siapa dia sebenarnya mungkin kau tidak akan
tertawa bahagia seperti itu" Junhui berguman sambil menatap sendu
Hayoung yang sedang tertawa bersama Changkyun.


Junhui masih disana tak berpaling sedikitpun, dia takut jika dia berpaling
sesuatu yang buruk akan menimpa Hayoung.


Junhui meremas dada kirinya dengan kuat berharap rasa sesak didadanya
akan hilang ketika dia melihat dengan lancangnya Changkyun mencium
Hayoung didepan matanya. Hatinya sakit bahkan setelah dia meremas
dada sebelah kirinya, itu tidak bisa membuat rasa sakitnya hilang.
Bisa saja dia langsung pergi dari tempat menyakitkan itu, tetapi dia
akan mencoba untuk bertahan, dia akan tetap disana memantau Hayoung
meskipun dia harus menahan sakit didadanya.


*****


@Hayoung Room
"Astaga,,, kenapa kau bisa ada dikamarku Junhui?" tanya Hayoung saat melihat Junhui sedang berbaring dikamarnya tepatnya ditempat tidur Hayoung


"Kenapa? Bukankah untuk sementara ini aku akan menemanimu disini?"
masih memejamkan matanya Junhui menjawab dengan santai


"Tapi seharusnya kau tidak boleh masuk kedalam kamarku, ini privasi kau tau" ucap Hayoung berkacak pinggang didepan Junhui


"Buatkan aku makanan, aku lapar"


"Yak!! Wen Junhui kau pikir aku pembantumu? Buat saja sendiri, sana
pergi dari kamarku" ucap Hayoung menyeret Junhui keluar dari
kamarnya, walaupun dengan susah payah tapi akhirnya dia pun berhasil
menyeret Junhui keluar dari kamarnya.


"Yak!! Kenapa kau membuat ramen hanya satu mangkuk, untukku mana?" ujar Hayoung menghampiri Junhui yang sedang menikmati ramen buatannya sendiri


"Bukankah kau punya tangan? Buatlah sendiri" Junhui menjawab tanpa menghentikan aktivitasnya memakan ramen, ini terasa aneh untuk Hayoung karna tidak biasanya Junhui acuh padanya, biasanya dia tidak akan bisa berhenti untuk menjahili Hayoung, tetapi hari ini terasa berbeda tanpa kejahilan Junhui seperti biasanya.



Hayoung pov

Huft,, dasar Junhui setelah makan mangkuknya digeletakkan (?) begitu saja, alhasil jadi aku kan yang mencucinya dasar pemalas.
Yah. Sejak kedua orang tuaku pergi keluar kota untuk keperluan bisnis Junhui
memang tinggal disini, dan itu atas perintah orang tuaku ingat itu
PERINTAH ORANG TUAKU jadi sebenarnya aku keberatan ada dia disini, karna dia benar-benar namja yang menyebalkan, tetapi orang
tuaku lebih percaya padanya dan menyuruhnya untuk menemaniku.



Saat aku akan pergi kekamarku aku melihat Junhui sedang berbaring dirumput dihalaman rumahku, aku pun menghampirinya untuk sekedar mengobrol dengannya, sebenarnya aku tidak membencinya hanya saja kadang aku kesal melihat tingkahnya
yang kekanak-kanakan itu.


"Tumben hari ini kau jadi pendiam Jun, ada apa denganmu? Apa ada masalah?" tanyaku ikut berbaring disampingnya


"Tidak" jawabnya dingin masih tetap menatap langit malam yang cerah penuh dengan bintang, seakan langit malam ini lebih menarik untuknya


"Kau aneh, kau tidak menjahiliku sama sekali hari ini"


"Bukankah itu yang kau mau?" Aku diam memandangnya dari samping, sepertinya dia benar-benar banyak masalah


"Jika kau ada masalah ceritakanlah padaku Jun, jangan kau pendam sendiri aku bi..."


"Aku sedang ingin sendiri, pergilah" dia memotong ucapanku dan tetap
memandang bintang dilangit.


Lama kami saling terdiam, kenapa suasananya jadi canggung begini?
Ini membuatku tidak nyaman


"Junhui,,, kau tau Changkyun tadi sang..." ucapanku terpotong karna
tiba-tiba Junhui sudah menindihku dan itu membuatku membeku


"a,, apa ya,,ng kau lakukan?" tanyaku gugup.

Dia hanya diam sambil menatapku,,, entah aku tak tau arti tatapan itu, tapi aku merasa moodnya tidak baik saat ini


"Junhui lepaskan aku" ucapku mencoba melepaskandiri darinya, jujur aku tidak ingin dia mendengar detak jantungku yang berdetak tak terkendali saat dia berada di dekatku padahal aku sudah mempunyai kekasih dan aku sangat mencintainya tetapi entah kenapa hanya didekat Junhui saja jantungku bisa berdetak tak terkendali.


"maaf,,, pergilah tidur bukankah besok kau harus kuliah" ucapnya bangkit lalu meninggalkanku sendiri yang masih binggung dengan apa yang sedang terjadi padanya


"Aku harap kau akan menjadi Junhui seperti biasanya, walaupun kau selalu
menjahiliku tetapi, aku merindukanmu yang seperti dulu" ucapku memandang langit malam ini

Hayoung pov end



*****


Junhui pov

Ahh,, aku meregangkan ototku saat aku baru saja bangun dari mimpi indahku, dan aku berfikir apakah semalam aku terlalu berlebihan?
Apakah Hayoung marah padaku? Itu sangat buruk, aku tidak bisa melihatnya menjauhiku, itu menyakitkan.

Aku pun bergegas mandi dan menuju ke dapur berniat membuatkan Hayoung sarapan,
sebagai permintaan maafku karna mengacuhkannya semalam.

Aku pun menata masakan yang baru saja matang keatas meja makan


"dia pasti senang" gumanku sambil tersenyum, aku pun bergegas menuju
kamar Hayoung untuk membangunkannya. Inilah sifat buruknya, dia tidak bisa bangun pagi, dan karna itu juga aku disini hihi

cklek

"dasar tukang tidur, jika sudah tidur pasti susah untuk bangun"

"Hayoung ayo bangun, nanti kau terlambat ke kampus" ucapku lembut,
sebenarnya aku tidak tega membangunkan tidurnya yang terlihat sangat nyenyak, dan aku suka memandangi wajahnya saat tertidur,
karna dia terlihat sangat polos saat tertidur membuatku gemas saja.
Perlahan kusingkirkan poni yang menutupi sebagian wajahnya,


"Andai kau tau, jika setiap aku melihat wajahmu aku akan selalu jatuh, dan
jatuh pada cintamu" Perlahan dia mengerakkan badannya aku pun reflek menjauhkan tanganku yang tadi membelai wajahnya


"Selamat pagi Hayoung" teriakku riang saat dia benar-benar sudah
membuka matanya

"Bersiap-siaplah ke kampus aku sudah menyiapkan sarapan untukmu,
cepatlah,, aku menunggumu di ruang makan" ucapku tersenyum lalu
meninggalkannya yang sedang benggong.

*****

"Duduklah, aku memasakkan makanan kesukaanmu, sebentar aku
akan mengambilkan susu coklatmu dulu" saat aku menuangkan susu
coklat kesukaannya kedalam gelas tiba-tiba saja ada yang memelukku
dari belakang, dan aku tau siapa pelakunya


"Ada apa?" tanyaku tanpa berniat untuk melepaskan pelukannya, jujur
aku merasa nyaman seperti ini, jarang sekali Hayoung mau melakukan ini padaku


"Terima kasih sudah kembali Junhui, tetaplah menjadi Junhui ku yang jail, jangan seperti kemarin. Kau membuatku khawatir tau" ucapnya semakin mengeratkan pelukannya dipinggangku.
Perlahan aku membalikkan tubuhku dan memandangnya lekat

"Maafkan aku, aku janji kejadian yang semalam tidak akan terulang lagi"
ucapku tersenyum dan membelai pipinya lembut, ku lihat ada semburat
merah muda disana itu membuatku gemas

 tin,, tinn,,

Suara klakson berbunyi nyaring dari arah depan rumah Hayoung dan itu
sontak membuat Hayoung tersentak kaget


"Ah,, aku lupa Changkyun" ucapnya lalu meraih secangkir susu coklat
berada di pantri tepat dibelakangku lalu meneguknya sekali teguk


"Ah,, terima kasih Junhui, sampai bertemu di kampus" ucapnya
menyeka sudut bibirnya lalu berlari keluar

"Bahkan kau tidak menyentuh
sarapanmu sama sekali"


@Kampus
"Aish,, kemana dia,,, dia kan belum sarapan jika perutnya sakit
bagaimana? Dasar bodoh" aku mengumpat sendiri sambil terus mengedarkan pandanganku, berharap bisa menemukan Hayoung
secepatnya dan menyuruhnya makan.


Nah itu dia aku pun tersenyum ketika mendapatinya berada diujung koridor, aku pun bergegas menghampirinya tapi sepertinya dia tidak sendiri


"Kenapa kau lakukan ini padaku? Apa aku tak cukup baik untukmu?" itu suara Hayoung, tapi sedang bersama siapa dia sekarang


"Aku sudah bosan padamu, dan kau pikir aku benar-benar mencintaimu?
Kau benar-benar bodoh" astaga itu Changkyun.


Aku mengepalkan tanganku kuat saat melihat Hayoung menangis sambil menunduk dalam. Dasar keparat awas kau Changkyun


"Tidak usah menangis aku tidak akan kembali padamu walaupun kau menangis seperti itu, mulai sekarang kita putus" ucap Changkyun lalu meninggalkan Hayoung yang masih terisak.
Dengan segera aku pun menghampiri Hayoung


"Kau baik-baik saja?" tanyaku dia mendongakkan kepalanya, dan sekarang aku bisa melihat wajahnya yang basah penuh dengan air mata, aku pun segera membawanya
kedalam pelukanku berharap ini bisa sedikit menenangkannya.


@Taman Kampus
Saat ini aku dan Hayoung sedang berada ditaman belakang kampus kami, walaupun dia sudah tidak menangis lagi tetapi dia masih diam seribu bahasa bahkan mungkin dia
tidak menganggapku ada disini


"Hayoung-i ini makanlah, bukankah ini makanan kesukaanmu? Aku membuatnya sendiri, makanlah" ucapku tersenyum sambil mengulurkan kotak bekal yang
sengaja aku buat untuknya tadi


"Aku sedang tidak ingin makan Jun" ucapnya lemah


"Tapi kau belum makan tadi, jangan seperti ini Hayoung, kau lupa masih ada aku disini, kau bisa membagi lukamu padaku" dia memelukku sangat erat dan kembali menangis
didadaku, aku pun membalas pelukannya walaupun hatiku sangat sakit melihatnya menangis seperti ini


"Sudahlah bukankah sudahkuperingatkan dulu, jika dia itu bukan namja yang baik, jadi jangan menangisi namja macam dia eoh,," ucapku menghapus air matanya dengan ibu jariku


"Sekarang kau harus makan lalu kita pergi membeli es krim, aku yang akan mentraktirmu" Ucapku tersenyum, dia pun tersenyum lalu mengangguk.


@Taman Kota
Setelah aku berhasil membujuknya makan akhirnya aku pun mentraktirnya makan es krim


"Ini punyamu" ucapku menyodorkan es krim coklat kearahnya


"Terima kasih" ucapnya tersenyum manis, aku pun tak bisa menyembunyikan senyumku.


"Hayoung-i apa kau ingat kejadian 3 tahun yang lalu disini?" tanyaku
sambil mengingat kembali kenangan yang tidak pernah aku lupakan
selama ini

"Oh,, itu kenapa? Kau ingin aku membunuhmu disini?" ucapnya memandangku tajam


"Sudahlah. bukankah ciuman itu terasa manis" ucapku mengerlingkan mataku kearahnya


"Yak!! Kenapa kau jadi mesum begini?" ucapnya dan kulihat pipinya sedikit merona, haha dia selalu terlihat lucu jika sedang merona


"Apa kau ingin merasakannya lagi?" godaku mendekat kearahnya.


"Yak!! Wen Junhui kau,,," geramnya aku pun berlari meninggalkanya yang
terus berteriak dan mengejarku.

Junhui pov end



@Home

Author pov
Pagi ini terlihat sangat cerah burung berkicau dengan ceria dan disebuah
kamar seorang yeoja sedang meregangkan ototnya dengan wajah khas orang bangun tidur, dia meraba nakas disamping tempat tidurnya berharap dia dapat menjangkau
ponselnya, tetapi ternyata dia malah mememukan kotak persegi berukuran sedang, dan dia pun segera mengambilnya karna penasaran dia pun segera membuka kotak itu. Yang ternyata berisi sebuah kalung permata yang indah dan ada
sepucuk surat didalamnya.





 "Selamat ulang tahun Hayoung...
Semoga kau suka dengan kado yang aku berikan.
Hayoung-i aku minta maaf jika selama ini aku selalu menjahilimu dan mengodamu, itu semua aku lakukan agar kau memperhatikanku aku hanya ingin lebih dekat denganmu, tapi aku tidak tau bagaimana caranya mendekatimu.

Apa kau ingat waktu kita pertama kali bertemu dulu?

Saat itu kau menangis karna tersesat di cina, haha wajahmu benar-benar lucu saat itu
Aku tidak akan pernah melupakan kejadian itu, karna aku berfikir mungkin sejak saat itulah perasaan ini muncul.

Aku mencintaimu Hayoung, aku memang pengecut tidak bisa mengatakannya langsung padamu.
aku juga tidak seperti Changkyun yang pandai merayu yroja, walau pum begitu tapi aku tau seberapa besar cintaku padamu.

Aku tidak mengharapkanmu untuk membalas cintaku aku hanya akan selalu di belakangmu, jika kau sedih datanglah padaku dan berbagilah padaku, aku akan selalu ada untukmu.

Apa lagi ya?  hehe.. aku tidak pandai berkata-kata tapi semoga apa yang kau inginkan bisa kau dapatkan."


Dari sahabatmu,,
Wen Junhui






 

"Bodoh, kenapa kau tidak bilang dari dulu, dasar Junhui bodoh" Hayoung
mengumpat sambil menyeka air matanya, lalu dia bergegas keluar
kamarnya dan mencari Junhui diseluruh penjuru rumahnya dan akhirnya dia menemukan Junhui sedang menyiram tanaman di halaman rumahnya, tanpa menunggu waktu lagi dia pun berlari memeluk Junhui dari belakang.

Junhui pun kaget, tetapi dia sudah tau siapa yang sangat suka memeluknya
dari belakang


"Apa kau sudah membukanya?" tanya Junhui, Hayoung hanya
mengangguk dipunggung Junhui


"Apa kau suka kadomu?" tanya Junhui lagi dan lagi-lagi Hayoung
hanya mengangguk
"Bodoh, kenapa kau tidak bilang dari dulu jika kau
mencintaiku? Dasar Junhui bodoh" guman Hayoung Junhui yang mendengarnya pun
tersenyum lalu membalikkan badannya menghadap Hayoung,
tersenyum manis melihat wajah gadis kecilnya, bagi Junhui Hayoung akan
selalu menjadi gadis kecil yang selalu ingin dia lindungi


"Seharusnya kau yang memakaikannya" ujar Hayoung memberikan kalung yang Junhui
berikan padanya tadi,
Junhui tersenyum mengambil kalung yang berada ditangan Hayoung lalu memakaikannya dileher Hayoung.


"Kau cantik" Junhui tersenyum mendekatkan wajahnya lalu mencium
bibir Hayoung dengan lembut menyalurkan seluruh rasa cinta yang selama ini dia pendam dan Hayoung pun menutup matanya menikmati ketulusan hati Junhui yang dia
salurkan lewat ciuman lembut.



The End

Jumat, 11 Maret 2016

[FF] Cold Night



 Cold Night
By: Erika Maulidia
 starring: Im Changkyung (MonstaX), Kim Haneul
ans Other

Warning!!! Typo bertebaran dimana2 hati2 kesandung (?) :v


Happy Reading...


Seorang gadis tengah berjalan gontai di jalanan padat kota seoul

"Aku harus kemana setelah ini?" desah gadis itu putus asa.
Gadis itu bernama Kim Haneul, gadis sebatang kara yang tidak tau akan tinggal dimana setelah ini.
Dia baru saja diusir dari rumah sewaannya karna belum membayar uang sewa.
Brukk~
Haneul terjatuh pingsan karna tak kuat menahan dingin di bulan desember ini

"Nona bangunlah, nona,, nona" ada seorang pria yang menghampiri tubuh lemah Haneul yang sudah terkapar di trotoar dingin.

"Nona kau kenapa? Bangunlah nona" pria itu masih berusaha membangunkan Haneul tetapi tubuh Haneul tidak merespon sama sekali.



***





"Changkyun-ah" teriak pria itu setelah masuk kedalam rumahnya

"Bisa tidak, kau tidak berteriak seperti itu hyung?" yang dipanggil Changkyun pun berjalan menuju tempat hyung nya yang sedang membaringkan Haneul di sofa ruang tamu mereka.

"Tolong, kau jaga dulu gadis ini, aku akan menghubungi Hyuna untuk membantu kita"

"Omo,,, siapa gadis ini hyung? Dan kenapa pakaiannya seperti.... Pengemis?" tanya Changkyun menatap hyungnya dengan penuh selidik

"Jaga bicaramu kyun-ah sekarang dia tamu di rumah ini"

"Tapi hyung,,, Hyunsik hyung,,," Changkyun menatap sebal pada hyungnya yang sudah berlalu dari hadapannya

"Apa yang harus aku lakukan pada gadis ini?" gumam Changkyun berkacak pinggang di hadapan Haneul.


Tak berapa lama pintu rumah keluarga Im pun terbuka dan tampaklah seorang gadis cantik lalu menghampiri Changkyun yang masih berdiri sambil berkacak pinggang

"Eoh, Hyuna noona cepat sekali kau sampai?" Changkyun menatap Hyuna yang tengah tersenyum kearahnya

"Kebetulan aku sedang berada di dekat sini saat Hyunsik menelponku tadi, apa dia gadis itu?" tanya Hyuna
sambil duduk di samping Haneul yang masih tak sadarkan diri

"Dia sangat cantik, iyakan Changkyun?" Hyuna tersenyum mengelus rambut Haneul sayang

"Eoh?" Changkyun hanya bisa terbengong dengan argumen Hyuna barusan, bagaimana Hyuna bisa bilang jika dia cantik bahkan seekor itik lebih cantik dibandingkan gadis itu

"Sayang kau sudah datang" seseorang datang dari arah dapur dengan senyum manisnya

"Kau menemukan nya dimana Hyunsik-ah?"

"Tadi aku melihatnya tergeletak di jalan, karna aku tidak tega makanya aku membawanya pulang. Tolong kau gantikan baju dia ya sayang" Hyunsik mengedipkan sebelah matanya ke arah Hyuna

"Aku tidak bisa melakukannya di sini apalagi ada dua pria disini, bawalah dia ke kamar tamu" Hyuna melirik Changkyun

"Apa? Kenapa aku?" Changkyun tidak terima

"Ayolah, Changkyun-ah bagaimana mungkin aku melakukannya di hadapan kekasihku, kau mau aku putus dengan Hyuna?" bisik Hyunsik kepada Changkyun

"Tapi hyung" Changkyun mulai merengek

"Cepat lakukan Changkyun atau aku akan pulang sekarang!" ancam Hyuna

"Baiklah, kau menyebalkan Hyuna noona"
Dengan terpaksa Changkyun pun menggendong Haneul menuju kamar tamu.


Changkyun terus memandangi wajah Haneul yang tepat berada di depannya karna Changkyun mengendong Haneul ala bridal style yang otomatis wajah Haneul sangat dekat dengan wajah Changkyun.

Tak terasa ternyata Changkyun sudah berada di dalam kamar tamu, lalu dengan hati-hati Changkyun membaringkan Haneul di ranjang king size di tengah ruangan.
Tanpa disadarinya ternyata kalung yang dipakai Changkyun menyangkut di baju Haneul dan ketika Changkyun akan menegakkan badannya otomatis badannya akan terpental kembali ke arah wajah Haneul dan tanpa sengaja pula bibir Changkyun menyentuh bibir tipis Haneul yang membuat Changkyun membelalakkan matanya dan jantungnya juga berdetak cepat dari batas normal



"Apa yang kau lakukan Changkyun-ah?" Hyuna dan Hyunsik yang baru saja masuk ke dalam kamar langsung menatap Changkyun dengan horror karna melihat adegan Changkyun dan Haneul tadi.

"Cepat kalian berdua keluar!!" bentak Hyuna kepada kakak beradik itu.

"Bagaimana rasa ciuman pertamamu eoh?" bisik Hyunsik yang langsung membuat pipi Changkyun memerah seperti kepiting rebus



"Hyung,,," Changkyun merengek untuk kesekian kalinya.
Dan Hyunsik masih tertawa terbahak-bahak melihat ekspreai Changkyun yang sudah kelewat sebal.

"Eoh, kau sudah sadar?" Hyunsik menghentikan tawanya ketika melihat Haneul dan juga Hyuna yang baru saja keluar dari kamar tamu

"Dia yang membawamu dan kesini namanya Hyunsik dia juga kekasihku" Hyuna tersenyum saat memperkenalkan kekasihnya kepada Haneul

"Dan dia adikku satu-satunya Im Changkyun" ucap Hyunsik memperkenalkan adiknya

"Terima kasih sudah menolongku, namaku Kim Haneul, dan sepertinya saya harus segera pergi"

"Kau akan pergi kemana? Bukankah kau baru saja diusir dari rumahmu?" Haneul tersentak dengan penuturan Hyunsik, bagaimana dia bisa tau tentang itu

"Tinggallah disini dan kau bisa membantuku menjaga rumah ini" Hyunsik tersenyum

"Tapi,," Haneul ingin protes tapi tangannya sudah digandeng oleh Hyuna menuju kamar tamu. Yah,, mungkin untuk sementara waktu Haneul akan tinggal di kediaman keluarga Im.



***




Sudah hampir seminggu Haneul tinggal di rumah keluarga Im, dan dia baru tau ternyata orang tua mereka sudah meninggal karna sebuah kecelakaan dan jadilah Hyunsik yang menggantikan ayahnya menjalankan bisnis keluarganya. Dan Changkyun? Dia selalu bersikap dingin dan acuh tak acuh kepada Haneul, tetapi sebenarnya Haneul tau jika Changkyun adalah pria yang baik, mungkin Changkyun melakukan itu karna kurang perhatian. Dan Changkyun juga terlihat,,, manis itu menurut Haneul entah ada apa dengan Haneul, belakangan ini ada perasaan aneh yang mengerayangi hatinya, terutama saat dia berada di dekat Changkyun jantungnya akan berdetak kencang, darahnya berdesir hebat dan seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang bebas di dalam perutnya.



Pagi itu di kediaman keluarga Im Hyunsik sudah rapi dia bersiap akan pergi keluar kota untuk perjalanan bisnis.

"Haneul-ah, aku akan pergi keluar kota selama satu minggu tolong kau jaga Changkyun baik-baik ya, jika terjadi sesuatu dengannya cepat hubungi aku" ucap Hyunsik yang menemukan Haneul sedang memasak didapur

"Iya oppa, tenang saja aku akan menjaga Changkyun dengan baik" jawab Haneul tersenyum manis, mencoba meredam kegelisahan Hyunsik

"Baiklah, aku pergi dulu ya"

"Hati-hati oppa"
Dengan perasaan berat akhirnya Hyunsik pun pergi meninggalkan rumahnya.
Hyunsik sangat menghawatirkan Changkyun karna selama ini dia tidak pernah meninggalkan Changkyun sendirian, karna dia sangat menyayangi Changkyun dia takut jika Changkyun akan merasa tidak diperhatikan karna Hyunsik yang terlalu sibuk dengan urusan bisnis ayahnya

"Setidaknya ada Haneul yang akan memperhatikan Changkyun" gumam Hyunsik



"Dimana Hyunsik hyung?" tanya Changkyun kepada Haneul yang sedang menyiapkan sarapan untuk Changkyun

"Eoh, kau sudah bangun, Hyunsik oppa pergi keluar kota tadi pagi-pagi sekali, kau duduklah dulu sebentar lagi aku sudah selesai" Haneul menatap Changkyun sambil tersenyum manis, membuat Changkyun terdiam sesaat hingga akhirnya dia duduk di meja makan dengan tenang.






***




Suatu malam di kediaman keluarga Im terlihat sepi karna hanya ada Changkyun disana.

"Kenapa dia belum pulang?" Changkyun mondar-mandir di halaman rumahnya, menunggu Haneul yang tadi dia suruh ke mini market untuk membeli makanan kecil.

Tes...
Tes...
Tes...

Tanpa aba-aba hujan langsung turun dengan derasnya membuat Changkyun langsung berlari masuk ke dalam rumahnya.

***


Di lain tempat Haneul yang baru saja keluar dari mini market, segera mencari tempat untuk berteduh, karna tiba-tiba hujan sudah turun dengan derasnya

"Huh dingin sekali, kenapa aku tadi tidak membawa payung dan memakai jaket? Kau benar-benar bodoh Haneul" rutuk Haneul atas kebodohannya sendiri.






"Ayo kita pulang" tiba-tiba saja berdiri seorang pria tampan dihadapan Haneul membuat tubuh Haneul membeku melihat siapa pria dengan payung yang sedang berdiri dihadapannya.

"Changkyun-ah" lirih Haneul

"Ayolah, apakah kau tidak kedinginan berada di sini?" ucap Changkyun menarik tangan Haneul mendekat ke arahnya.
Berjalan dibawah payungyang sama dan jangan lupakan tangan kanan Changkyun yang mendekap pundak Haneul berharap dapat menghangatkan tubuh mereka, memang benar mereka sudah tidak kedinginan lagi.
Berkali-kali Haneul menghembuskan nafasnya kasar, menetralkan detak jantungnya bahkan dia juga bisa merasakan detakkan jantung Changkyun yang sama seperti dirinya

"Changkyun-ah" Haneul berujar lirih setelah sekian lama mereka terdiam, dan hanya dijawab deheman oleh Changkyun

"Jantungmu berdetak cepat ya?" tanya Haneul dengan tampang polosnya

"Ti,,tidak" Changkyun mengelak walaupun sudah kelihatan dari suaranya yang bergetar karna gugup

"Jantungku juga berdetak dengan kencang ketika kau berada didekatku" mendengar pernyataan Haneul barusan membuat Changkyun menghentikan langkahnya dan menatap Haneul lekat

"Dan aku selalu merasa senang walaupun hanya melihat wajah dinginmu, apakah kau juga merasakannya?" Haneul menatap Changkyun lekat, berharap jawaban 'ya' dari bibir pria itu

"A,,aku juga merasakannya, sepertinya aku men,,," ucapan Changkyun terpotong oleh bibir tipis Haneul yang tanpa aba-aba mengecup bibir Changkyun.
Membuat sang empunya membelalakkan matanya karna kaget.

"Aku mencintaimu Changkyun-ah" Haneul tersenyum menatap Changkyun hingga dalam hitungan detik tubuh Haneul sudah berada dalam dekapan hangat Changkyun, walaupun tangan Changkyun masih mengenggam payung itu tidak membuat Changkyun melepaskan pelukannya bahkan pelukkan Changkyun semakin mengerat seakan tak ingin kehilangan Haneul

"Aku juga mencintaimu Haneul" bisik Changkyun



Selesai



Entri yang Diunggulkan

FF SEVENTEEN A Night With You

A Night With You A story line by ER Ficlet || AU, Fluff || G Cast: Lee Seokmin (DK SVT) and Choi Yuna (Yuju GFriend)  Di...