Title: Bad Boy X Bad Girl
Author: Erika Maulidia
Cast: Yoo Youngjae (b.a.p)
Bae Suzy (miss a)
Length: oneshoot
Genre: Romance, Marriage life
Rating: PG-19
Note: baru pertama kali ini aku bikin ff kayak gini, jadi kalau absurd atau gak nyambung dimaklumin aja :)Happy Reading...
Youngjae pov
Aku terbangun dari tidur ku semalam dan aku teringat sesuatu, semalam adalah hari pernikahanku dengan Suzy. Walaupun tidak meriah tapi aku sangat bahagia, semalam adalah hari dimana aku akan memulai hidup baru bersama orang yang sangat aku cintai, bahkan aku tidak menyangka jika aku mencintainya.
Mengingat kesan pertama bertemu dengannya yang masih sangat melekat di otakku.
Saat itulah aku bertekad untuk melindungi nya apapun yang terjadi nanti.
Flasback on
Author pov
Malam ini terasa sangat mencekam, langit terlihat kelam hitam tanpa setitik pun cahaya dari benda langit yang selalu muncul saat malam mulai terlihat.
Bahkan cahaya lampu dijalanan ini pun tak sanggup menerangi malam ini, ditengah remang-remang jalanan malam ini terlihat seorang gadis tengah berlari dengan terengah-engah
sambil sesekali menengok ke belakang, berharap dua pria bertubuh besar yang mengejarnya tadi sudah tidak terlihat.
Akhirnya dia bisa bernafas lega karna dua pria itu sudah tidak terlihat mengejarnya lagi, gadis itu pun sembunyi dibalik tembok.
disebuah gang sempit menyenderkan tubuhnya yang lemah kedinding dan perlahan tubuh lemahnya pun merosot.
Ini bukan dirinya, dia gadis yang kuat, dia selalu bisa mengalahkan teman lelakinya waktu di high school dulu, tapi sekarang berbeda dia tidak sekuat dulu entah kenapa, mungkin karna kali ini dia bukan berhadapan dengan teman lelakinya lagi melainkan dengan ibu kandungnya sendiri.
Gadis itu Bae Suzy gadis yang kuat, dingin, dan cuek. Dia putri tunggal tapi dia tidak ingin menyandang status itu, karna sejak dia masih berusia 10 tahun kedua orang tuanya bercerai, sejak hari itu dia hanya tinggal dengan ibunya dan juga ayah tirinya.
Apakah Suzy bahagia? Tentu saja tidak, bahkan setiap malam dia menangis tanpa suara, memendam semuanya sendiri dalam hati. Dan sekarang dia bertekad untuk meninggalkan rumah ibunya.
Dia sudah tidak kuat berada disana, dan dua pria besar tadi adalah orang suruhan ibunya.
"Hosh... Aku harap aku tidak akan bertemu dengannya lagi" gumam Suzy masih dangan nafas yang tersenggal.
Diujung gang sempit itu terdengar langkah kaki mendekat kearah Suzy, tentu saja Suzy panik bagaimana tidak? Orang itu berjalan dengan sempoyongan, sambil sesekali menabrak kardus yang berserakan dijalan.
"Oh,,, apakah itu salah satu orang suruhan ibu?" batin Suzy was-was
"Hah... " desah orang itu sambil mendudukan tubuhnya menyender pada tembok didepan Suzy.
Mungkin jarak mereka hanya sekitar 1 meter mengingat jika gang tempat mereka bersembunyi sangat sempit dan minim penerangan, tapi Suzy dapat melihat jelas jika orang itu ternyata seorang pria, tetapi bukan pria yang mengejarnya tadi, jadi Suzy dapat bernafas lega, setidaknya dia benar-benar lepas dari dua pria itu.
Tanpa sengaja pandangan mata mereka bertemu, mereka saling diam menikmati sang waktu yang seakan hanya milik mereka berdua.
bukankah memang hanya ada mereka berdua disana? *abaikan
Perlahan lelaki itu mendekat kearah Suzy dan mengunci pergerakannya, lelaki itu bisa melihat ada semburat merah dipipi chubby gadis yang sedang ada dikungkungannya itu, lelaki itu tersenyum miring.
"Siapa kau? Kenapa kau ada disini?" tanya lelaki itu masih fokus memandang wajah cantik gadis dihadapannya
"M.. memangnya a.. apa pedulimu?" jawab Suzy gugup
"Shit.. Kenapa aku jadi gugup begini?" batin Suzy berteriak, bahkan selama ini pun dia tidak pernah merasakan seperti ini sebelumnya.
Lelaki itu tersenyum sangat manis dan mulai menjauhkan tubuhnya dari Suzy
"Aku hanya khawatir, tidak baik gadis cantik seperti dirimu berada ditempat seperti ini. Apa kau tersesat?" tanya lelaki itu sambil memandang Suzy dengan wajah ingin taunya
"Bukan urusanmu" setelah mengatakan itu Suzy pun berdiri hendak pergi dari tempat persembunyiannya
"Baiklah, hati-hati dijalan ya nona kekeke" ucap lelaki itu melambai ke arah Suzy
"Aa,,, lepaskan aku" teriak Suzy memberontak dari dua pria bertubuh besar yang mencekram lengannya
"Nona berhentilah memberontak dan ikut kami kembali kerumah, kami tidak akan menyakiti anda nona" ucap salah satu pria itu
"Cih, jangan harap aku akan mau kembali kerumah itu" teriak Suzy mencoba mengeluarkan apa yang ada dalam benaknya
"Yak,,!!?? Aku bila lepaskan aku!!" Suzy masih tetap memberontak tapi apa daya tubuhnya lebih kecil dari pria-pria itu, hingga akhirnya..
Bugh
Satu pukulan keras mendarat kearah pria yang sedang mencekram lengan Suzy dan yang melayangkan pukulannya adalah lelaki yang dengan kurang ajar membuat jantung Suzy berdetak berlebihan. Yah,, lelaki itu adalah lelaki yang ditemuinya di gang sempit tadi
"Ayo ikut aku" ucap lelaki itu mengengam tangan Suzy dan berlari menghindari dua pria itu yang juga mulai mengejar mereka berdua.
"Hah,, hah,, hah,," nafas mereka terengah-engah saat mereka berhasil sembunyi dari kejaran dua pria itu
"Bagaimana? Kau lihat mereka?" ucap salah satu pria yang mengejar mereka berdua, dan suara langkah kaki dua pria itu semakin jelas terdengar, membuat Suzy panik
"Sttt,, diamlah jangan bergerak" bisik lelaki itu sambil membekap mulut Suzy yang sukses membuat si empunya tak berkutik, dengan posisi mereka yang terlihat seperti lelaki itu memeluk Suzy dari belakang semakin membuat jantung Suzy tak berdetak secara normal.
"Huft... Akhirnya mereka pergi juga" lelaki itu mendesah lega mengetahui pria yang mengejarnya tadi sudah tidak terlihat
"Ke,, kenapa kau menolongku?" tanya Suzy dengan suara yang bergetar
"Apa? Kau bicara apa tadi?"
"Kenapa kau menyelamatkanku tadi, bukankah kita tidak saling mengenal? Seharusnya kau biarkan saja aku dibawa oleh mereka, agar kau tidak terluka" ucap Suzy sambil menatap bibir lelaki itu yang mengeluarkan darah karna perkelahiannya tadi.
Lelaki itu hanya tersenyum manis menanggapi perkataan Suzy yang seperti tengah mengkhawatirkan dirinya.
"Ibu ku pernah berkata 'jangan pernah biarkan seorang wanita sendirian karna wanita ada untuk dilindungi' aku selalu mengingatnya karna itu pesan terakhir ibu ku, dan sekarang aku tau kenapa wanita harus dilindungi" tutur lelaki itu sambil memandang Suzy, yang dipandang pun hanya bisa terdiam mencerna setiap kata yang dilontarkan oleh lelaki itu.
"Ah,, iya kita belum berkenalan aku Yoo Youngjae, siapa namamu?" ucap lelaki itu mengulurkan tangannya dengan ragu Suzy pun menjabat tangan Youngjae
"Aku Bae Suzy" ucapnya tertunduk
"Sekarang kau akan tinggal dimana? Maaf tadi aku sempat mendengar pembicaraanmu dengan pria tadi" Youngjae yang merasa tidak enak pun hanya menunduk tak berani menatap Suzy
"Entah, mungkin aku akan tidur dijalanan malam ini" Suzy juga tertunduk lesu, dia juga tidak tau setelah ini dia akan kemana
Mendengar jawaban Suzy membuat Youngjae menatapnya tak percaya
"Apa kau sudah gila? Jika terjadi sesuatu padamu bagaimana?" tanya Youngjae tak terima
"Memang apa urusannya denganmu? Walaupun aku tidur dijalan tak masalah kan bagimu?"
Tanpa banyak bicara Youngjae tiba-tiba menarik tangan Suzy dengan kasar, membuat Suzy sedikit meringis kesakitan
"Yak, kau akan membawaku kemana eoh? Lepaskan aku, tanganku sakit" Youngjae tidak merespon ucapan Suzy sama sekali.
Youngjae pun akhirnya berhenti disebuah rumah sederhana dengan sebuah taman kecil yang sangat indah, Youngjae pun merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kunci lalu membuka pintu rumahnya, yah,, itu adalah rumah Youngjae.
Setelah pintu terbuka Youngjae kembali menarik tangan Suzy agar masuk kedalam rumahnya.
"Kau bisa tinggal disini sampai kapanpun daripada kau harus tinggal dijalan, aku jamin kau akan aman selama kau berada disekitarku, aku juga tidak akan berbuat yang macam-macam padamu. Jadi anggaplah ini rumahmu sendiri" ucap Youngjae meninggalkan Suzy yang diam mematung diruang tamu rumahnya
"Youngjae, kenapa kau melakukan ini? Kenapa kau sangat baik padaku?" ucap Suzy bergetar
"Bukankah aku sudah bilang ibu ku selalu mengajarkan agar aku tidak pernah menyakiti ataupun membuat seorang wanita sendirian"
Grep
Suzy memeluk Youngjae dari belakang membuat Youngjae terdiam merasakan detak jantungnya dan detak jantung Suzy yang berlomba siapakah yang berdetak paling cepat (?)
"Terima kasih,, terima kasih"
***
"Kau sudah mandi? Duduklah kita makan bersama" ucap Youngjae sambil tersenyum manis.
Suzy pun menurut dan segera duduk
"Maaf aku jadi merepotkanmu"
"Tak apa, aku senang jika kau mau tinggal disini, setidaknya aku tidak akan tinggal sendirian" ucap Youngjae memakan makanannya
***
"Youngjae" panggil Suzy sambil menghampiri Youngjae yang tengah duduk disofa sambil menonton televisi
"Eoh, , Suzy kemarilah duduk disini" Youngjae sedikit menggeser duduknya memberi tempat untuk Suzy duduk
"Bagaimana lukamu?" tanya Suzy hati-hati
"Ah, aku rasa sudah tidak apa-apa, jangan khawatir"
"Biarkan aku melihatnya" ucap Suzy memandang bibir Youngjae yang tadi sempat terluka, dengan perlahan Suzy menyentuh luka Youngjae dan Youngjae hanya bisa memandang wajah Suzy lekat-lekat.
Lama mereka hanya diam dalam keheningan sampai akhirnya Suzy sadar dengan apa yang baru saja dia lakukan, bahkan berulang kali dia merutuki dirinya sendiri karna kebodohannya.
"Sudah malam lebih baik kau segera tidur dikamar, aku akan tidur disini" perintah Youngjae dan langsung dilaksanakan oleh Suzy.
Suzy pun segera melesat masuk ke satu-satunya kamar dirumah ini.
Yah,, dirumah Youngjae hanya ada satu kamar yang sering ditempati oleh Youngjae, dapur, kamar mandi dan ruang tamu yang juga menjadi ruang santai di rumah itu.
Suzy pov
Aku hanya berguling-guling diranjang Youngjae huft,, sepertinya sekarang aku benar-benar sudah merepotkannya, dan jika di pikir-pikir dia sebenarnya lelaki yang baik tapi gayanya seperti bad boy, aku akui dia memang tampan dan apa-apaan aku ini kenapa memujinya seperti itu? Astaga sepertinya aku sudah benar-benar gila karna Bayangkan saja mana mungkin aku bisa jatuh cinta pada seorang
Lelaki yang bahkan baru saja aku temui.
Aku pun bangkit hanya sekedar mengambil minum didapur
Bugh
Apa itu? Aku rasa aku baru saja menjatuhkan sesuatu, karna penasaran aku pun mengambilnya, sebuah foto yang sudah usang tapi tunggu dulu apakah ini foto Youngjae? Bersama,,, ibunya?
Clek
"Kau belum tidur?" aku menoleh ke sumber suara, astaga Youngjae sedang apa dia kemari, gawat kalau sampai dia tau aku menemukan foto ini, aku pun menyembunyikan foto itu di belakang punggungku.
"Ah,, aku belum mengantuk hehe" jawabku sambil tersenyum kikuk kearahnya
Dia mulai mendekat ke arahku, ya tuhan tolonglah aku dia semakin mendekat aku pun dengan reflek menutup mataku dan...
"Kau sudah melihatnya" tanpa kusadari Youngjae sudah mengambil alih foto itu dari tanganku dan menatapnya dengan sendu
"Maaf, tadi aku tidak sengaja menjatuhkannya" aku menunduk tak berani memandang kearah Youngjae
Hiks,, hiks
Aku mendengar sebuah isakan, apakah itu isakan Youngjae? Dengan memberanikan diri aku pun memandang ke arah Youngjae, benar suara isakan itu berasal dari Youngjae dia menunduk dalam sambil tangannya tetap menggenggam erat foto itu
"Youngjae"
"Hiks,, hiks itu semua salahku, kecelakaan itu tidak mungkin terjadi jika aku bisa menjemput ibu, maka ibu tidak akan naik bus terkutuk itu hiks" isaknya sambil merosot terduduk di lantai, perlahan aku pun mendekati dan memeluknya dengan erat, perlahan ku usap punggungnya pelan mencoba menenangkannya.
"Suzy, jangan pernah pergi dariku, jangan pernah pergi" ucapnya masih terisak
"Iya, aku tidak akan pernah meninggalkan mu" aku pun semakin memeluknya dengan erat, sekarang aku tau apa yang harus aku lakukan, aku tidak akan pernah membiarkannya sendirian lagi.
Flasback off
Youngjae pov
Dia, gadis yang tengah tertidur disampingku, gadis yang kini sudah menyandang status istri Yoo Youngjae, gadis yang mampu merubah seluruh hidupku, gadis yang sangat aku cintai sampai maut memisahkan kami.
Aku mencintaimu Bae Suzy ah, bukankah sekarang namanya berubah menjadi Yoo Suzy keke~
Sejak hari itu kami lebih saling terbuka dia menceritakan semua yang terjadi pada dirinya, aku pun juga begitu, jadi sekarang tidak ada lagi rahasia diantara kita.
Oh iya tentang ibunya, aku sudah meminta restu padanya untuk menikahi Suzy, dan kalian tau apa yang dikatakannya? Dia berkata 'bawalah gadis itu, dia bukan putri ku lagi setelah dia pergi dari rumah ini' Suzy yang berada disampingku waktu itu terlihat shock san berusaha menahan air matanya, aku yang tak tega melihatnya seperti itu segera membawanya pergi dari tempat terkutuk itu.
Dan aku berjanji aku akan menganti semua kenangan buruknya selama ini dengan kenangan indah yang akan kita lalui berdua nanti, dan aku tidak akan membiarkan dia menangis lagi.
Masih betah aku menatapi wajah polosnya saat terlelap, dia sangat cantik bahkan sampai saat ini pun jantungku masih berdetak berlebihan bila hanya melihat wajahnya.
Dia mulai mengeliat dan mengerjapkan matanya berkali-kali membiasakan dengan bias cahaya yang masuk melalui celah jendela kamar kami.
"Selamat pagi sayang" sapaku dengan senyum yang masih menghias dibibirku
"Eoh..? Hoam" bukannya membalas sapaan manisku dia malah menguap dengan lebarnya dasar gadis ku ini benar-benar.
Aku pun mengerakkan tubuhku untuk menindihnya dan mencium bibirnya dengan lembut, sepertinya mulai sekarang ini akan jadi rutinitasku setiap pagi kkk~
Eumh,,, ini benar-benar memabukkan aku tidak bisa menghentikannya apalagi Suzy sama sekali tidak menolak perlakuanku padanya.
"Eung,," dia mendesah sambil memukul dadaku pelan, dan aku pun melepaskan tautan kami dengan terpaksa *yak apa kau akan melanjutkannya youngjae?*
"Hosh,, hosh,," nafas kami memburu karna perbuatanku barusan
"Apa yang kau lakukan hah? Ini masih pagi dan kau sudah menyerangku?" tanyanya tak terima
"Kau lupa? Aku ini suamimu jadi aku berhak melakukannya kan?"
"Bukankah semalam kita sudah melakukannya?" tanyanya sambil menatapku dengan wajah polosnya.
Ya tuhan istri ku ini benar-benar mengemaskan, aku pun kembali mengecup bibirnya singkat
"Aku mencintaimu Suzy" bisikku tersenyum manis kearahnya
"Aku juga mencintaimu Youngjae" jawabnya sambil tersenyum manis
Aku pun kembali mendaratkan ciumanku ke keningnya turun ke matanya, hidung dan berhenti dibibirnya, melumatnya dengan lembut dan dia membalasnya dengan tidak sabaran dasar bad girl.
-Aku tidak menyangka hidupku akan berubah setelah kau hadir dihidupku, aku yang tadinya seorang bad boy sekarang karnamu aku akan menjadi good boy untuk melindungimu -Yoo Youngjae
-Terima kasih untuk semua yang telah kau berikan padaku, aku bersyukur karna aku telah bertemu dan jatuh cinta padamu. Itu adalah kenangan terindah yang pernah menghiasi hidupku, aku akan menjadi istri yang baik untukmu -Bae Suzy
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar