I'm Behind You
By: Erika Maulidia
cast: Wen Junhui [SVT], Oh Hayoung [Apink], Im Changkyung [MonstaX]
Ficlet // AU, Romance, Litle Sad
note: ini sequel dari ff aku Annoying http://erikaileojun.blogspot.co.id/2016/02/ff-ficlet-annoying.html tapi ff ini aku jadiin oneshoot trus aku kirim ke salah satu blog
Wen Junhui seorang pemuda
yang tampan dan juga baik (?) kini sedang
bersembunyi dibalik
pohon, apa kalian sedang bertanya-tanya sedang apakah Junhui sekarang? Yang
pasti sekarang seorang Wen Junhui sedang mengintip sepasang kekasih yang sedang
berduaan tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang.
Bukan tanpa alasan dia
bertindak seperti ini, dia punya alasan untuk ini.
Dia hanya ingin menjaga
sahabatnya Oh Hayoung yang kini sedang
berduaan dengan
kekasihnya Lim Changkyun.
Dia juga teman Junhui di
kampus, tapi sungguh dia tidak sepenuhnya percaya kepada Changkyun. Karna dia
sangat tau jika Changkyun bukanlah pria yang baik, dia juga sudah sering
menasehati Hayoung agar menjauhi Changkyun.
Tapi Hayoung selalu
mengabaikannya. .
Hayoung memang tidak
pernah percaya padanya, bahkan mungkin
Hayoung sangat membenci
Junhui, karna Junhui selalu menjahili Hayoung hingga Hayoung benar-benar marah
pada Junhui.
Tapi sebenarnya Junhui
sangat menyayangi Hayoung bahkan mungkin rasa sayang itu sudah berubah menjadi
sebuah cinta yang tulus, tapi Junhui terlalu takut untuk
mengatakannya karna dia
tau Hayoung tidak akan menanggapinya.
"Seandainya kau tau
siapa dia sebenarnya mungkin kau tidak akan
tertawa bahagia seperti
itu" Junhui berguman sambil menatap sendu
Hayoung yang sedang
tertawa bersama Changkyun.
Junhui masih disana tak
berpaling sedikitpun, dia takut jika dia berpaling
sesuatu yang buruk akan
menimpa Hayoung.
Junhui meremas dada
kirinya dengan kuat berharap rasa sesak didadanya
akan hilang ketika dia
melihat dengan lancangnya Changkyun mencium
Hayoung didepan matanya.
Hatinya sakit bahkan setelah dia meremas
dada sebelah kirinya, itu
tidak bisa membuat rasa sakitnya hilang.
Bisa saja dia langsung
pergi dari tempat menyakitkan itu, tetapi dia
akan mencoba untuk
bertahan, dia akan tetap disana memantau Hayoung
meskipun dia harus
menahan sakit didadanya.
*****
@Hayoung Room
"Astaga,,, kenapa
kau bisa ada dikamarku Junhui?" tanya Hayoung saat melihat Junhui sedang
berbaring dikamarnya tepatnya ditempat tidur Hayoung
"Kenapa? Bukankah
untuk sementara ini aku akan menemanimu disini?"
masih memejamkan matanya
Junhui menjawab dengan santai
"Tapi seharusnya kau
tidak boleh masuk kedalam kamarku, ini privasi kau tau" ucap Hayoung
berkacak pinggang didepan Junhui
"Buatkan aku
makanan, aku lapar"
"Yak!! Wen Junhui
kau pikir aku pembantumu? Buat saja sendiri, sana
pergi dari kamarku"
ucap Hayoung menyeret Junhui keluar dari
kamarnya, walaupun dengan
susah payah tapi akhirnya dia pun berhasil
menyeret Junhui keluar
dari kamarnya.
"Yak!! Kenapa kau
membuat ramen hanya satu mangkuk, untukku mana?" ujar Hayoung menghampiri
Junhui yang sedang menikmati ramen buatannya sendiri
"Bukankah kau punya
tangan? Buatlah sendiri" Junhui menjawab tanpa menghentikan aktivitasnya
memakan ramen, ini terasa aneh untuk Hayoung karna tidak biasanya Junhui acuh
padanya, biasanya dia tidak akan bisa berhenti untuk menjahili Hayoung, tetapi
hari ini terasa berbeda tanpa kejahilan Junhui seperti biasanya.
Hayoung pov
Huft,, dasar Junhui
setelah makan mangkuknya digeletakkan (?) begitu saja, alhasil jadi aku kan
yang mencucinya dasar pemalas.
Yah. Sejak kedua orang
tuaku pergi keluar kota untuk keperluan bisnis Junhui
memang tinggal disini,
dan itu atas perintah orang tuaku ingat itu
PERINTAH ORANG TUAKU jadi
sebenarnya aku keberatan ada dia disini, karna dia benar-benar namja yang
menyebalkan, tetapi orang
tuaku lebih percaya
padanya dan menyuruhnya untuk menemaniku.
Saat aku akan pergi
kekamarku aku melihat Junhui sedang berbaring dirumput dihalaman rumahku, aku
pun menghampirinya untuk sekedar mengobrol dengannya, sebenarnya aku tidak
membencinya hanya saja kadang aku kesal melihat tingkahnya
yang kekanak-kanakan itu.
"Tumben hari ini kau
jadi pendiam Jun, ada apa denganmu? Apa ada masalah?" tanyaku ikut
berbaring disampingnya
"Tidak"
jawabnya dingin masih tetap menatap langit malam yang cerah penuh dengan
bintang, seakan langit malam ini lebih menarik untuknya
"Kau aneh, kau tidak
menjahiliku sama sekali hari ini"
"Bukankah itu yang
kau mau?" Aku diam memandangnya dari samping, sepertinya dia benar-benar
banyak masalah
"Jika kau ada
masalah ceritakanlah padaku Jun, jangan kau pendam sendiri aku bi..."
"Aku sedang ingin
sendiri, pergilah" dia memotong ucapanku dan tetap
memandang bintang
dilangit.
Lama kami saling terdiam,
kenapa suasananya jadi canggung begini?
Ini membuatku tidak
nyaman
"Junhui,,, kau tau
Changkyun tadi sang..." ucapanku terpotong karna
tiba-tiba Junhui sudah menindihku
dan itu membuatku membeku
"a,, apa ya,,ng kau
lakukan?" tanyaku gugup.
Dia hanya diam sambil
menatapku,,, entah aku tak tau arti tatapan itu, tapi aku merasa moodnya tidak
baik saat ini
"Junhui lepaskan
aku" ucapku mencoba melepaskandiri darinya, jujur aku tidak ingin dia
mendengar detak jantungku yang berdetak tak terkendali saat dia berada di
dekatku padahal aku sudah mempunyai kekasih dan aku sangat mencintainya tetapi
entah kenapa hanya didekat Junhui saja jantungku bisa berdetak tak terkendali.
"maaf,,, pergilah
tidur bukankah besok kau harus kuliah" ucapnya bangkit lalu meninggalkanku
sendiri yang masih binggung dengan apa yang sedang terjadi padanya
"Aku harap kau akan
menjadi Junhui seperti biasanya, walaupun kau selalu
menjahiliku tetapi, aku
merindukanmu yang seperti dulu" ucapku memandang langit malam ini
Hayoung pov end
*****
Junhui pov
Ahh,, aku meregangkan
ototku saat aku baru saja bangun dari mimpi indahku, dan aku berfikir apakah
semalam aku terlalu berlebihan?
Apakah Hayoung marah
padaku? Itu sangat buruk, aku tidak bisa melihatnya menjauhiku, itu
menyakitkan.
Aku pun bergegas mandi
dan menuju ke dapur berniat membuatkan Hayoung sarapan,
sebagai permintaan maafku
karna mengacuhkannya semalam.
Aku pun menata masakan
yang baru saja matang keatas meja makan
"dia pasti
senang" gumanku sambil tersenyum, aku pun bergegas menuju
kamar Hayoung untuk
membangunkannya. Inilah sifat buruknya, dia tidak bisa bangun pagi, dan karna
itu juga aku disini hihi
cklek
"dasar tukang tidur,
jika sudah tidur pasti susah untuk bangun"
"Hayoung ayo bangun,
nanti kau terlambat ke kampus" ucapku lembut,
sebenarnya aku tidak tega
membangunkan tidurnya yang terlihat sangat nyenyak, dan aku suka memandangi
wajahnya saat tertidur,
karna dia terlihat sangat
polos saat tertidur membuatku gemas saja.
Perlahan kusingkirkan
poni yang menutupi sebagian wajahnya,
"Andai kau tau, jika
setiap aku melihat wajahmu aku akan selalu jatuh, dan
jatuh pada cintamu"
Perlahan dia mengerakkan badannya aku pun reflek menjauhkan tanganku yang tadi
membelai wajahnya
"Selamat pagi
Hayoung" teriakku riang saat dia benar-benar sudah
membuka matanya
"Bersiap-siaplah ke
kampus aku sudah menyiapkan sarapan untukmu,
cepatlah,, aku menunggumu
di ruang makan" ucapku tersenyum lalu
meninggalkannya yang
sedang benggong.
*****
"Duduklah, aku
memasakkan makanan kesukaanmu, sebentar aku
akan mengambilkan susu
coklatmu dulu" saat aku menuangkan susu
coklat kesukaannya
kedalam gelas tiba-tiba saja ada yang memelukku
dari belakang, dan aku
tau siapa pelakunya
"Ada apa?"
tanyaku tanpa berniat untuk melepaskan pelukannya, jujur
aku merasa nyaman seperti
ini, jarang sekali Hayoung mau melakukan ini padaku
"Terima kasih sudah
kembali Junhui, tetaplah menjadi Junhui ku yang jail, jangan seperti kemarin.
Kau membuatku khawatir tau" ucapnya semakin mengeratkan pelukannya
dipinggangku.
Perlahan aku membalikkan
tubuhku dan memandangnya lekat
"Maafkan aku, aku
janji kejadian yang semalam tidak akan terulang lagi"
ucapku tersenyum dan
membelai pipinya lembut, ku lihat ada semburat
merah muda disana itu
membuatku gemas
tin,, tinn,,
Suara klakson berbunyi
nyaring dari arah depan rumah Hayoung dan itu
sontak membuat Hayoung
tersentak kaget
"Ah,, aku lupa
Changkyun" ucapnya lalu meraih secangkir susu coklat
berada di pantri tepat
dibelakangku lalu meneguknya sekali teguk
"Ah,, terima kasih
Junhui, sampai bertemu di kampus" ucapnya
menyeka sudut bibirnya
lalu berlari keluar
"Bahkan kau tidak
menyentuh
sarapanmu sama
sekali"
@Kampus
"Aish,, kemana
dia,,, dia kan belum sarapan jika perutnya sakit
bagaimana? Dasar
bodoh" aku mengumpat sendiri sambil terus mengedarkan pandanganku,
berharap bisa menemukan Hayoung
secepatnya dan
menyuruhnya makan.
Nah itu dia aku pun
tersenyum ketika mendapatinya berada diujung koridor, aku pun bergegas
menghampirinya tapi sepertinya dia tidak sendiri
"Kenapa kau lakukan
ini padaku? Apa aku tak cukup baik untukmu?" itu suara Hayoung, tapi
sedang bersama siapa dia sekarang
"Aku sudah bosan
padamu, dan kau pikir aku benar-benar mencintaimu?
Kau benar-benar
bodoh" astaga itu Changkyun.
Aku mengepalkan tanganku
kuat saat melihat Hayoung menangis sambil menunduk dalam. Dasar keparat awas
kau Changkyun
"Tidak usah menangis
aku tidak akan kembali padamu walaupun kau menangis seperti itu, mulai sekarang
kita putus" ucap Changkyun lalu meninggalkan Hayoung yang masih terisak.
Dengan segera aku pun
menghampiri Hayoung
"Kau baik-baik
saja?" tanyaku dia mendongakkan kepalanya, dan sekarang aku bisa melihat
wajahnya yang basah penuh dengan air mata, aku pun segera membawanya
kedalam pelukanku
berharap ini bisa sedikit menenangkannya.
@Taman Kampus
Saat ini aku dan Hayoung
sedang berada ditaman belakang kampus kami, walaupun dia sudah tidak menangis
lagi tetapi dia masih diam seribu bahasa bahkan mungkin dia
tidak menganggapku ada
disini
"Hayoung-i ini
makanlah, bukankah ini makanan kesukaanmu? Aku membuatnya sendiri,
makanlah" ucapku tersenyum sambil mengulurkan kotak bekal yang
sengaja aku buat untuknya
tadi
"Aku sedang tidak
ingin makan Jun" ucapnya lemah
"Tapi kau belum
makan tadi, jangan seperti ini Hayoung, kau lupa masih ada aku disini, kau bisa
membagi lukamu padaku" dia memelukku sangat erat dan kembali menangis
didadaku, aku pun
membalas pelukannya walaupun hatiku sangat sakit melihatnya menangis seperti
ini
"Sudahlah bukankah
sudahkuperingatkan dulu, jika dia itu bukan namja yang baik, jadi jangan
menangisi namja macam dia eoh,," ucapku menghapus air matanya dengan ibu
jariku
"Sekarang kau harus
makan lalu kita pergi membeli es krim, aku yang akan mentraktirmu" Ucapku
tersenyum, dia pun tersenyum lalu mengangguk.
@Taman Kota
Setelah aku berhasil
membujuknya makan akhirnya aku pun mentraktirnya makan es krim
"Ini punyamu"
ucapku menyodorkan es krim coklat kearahnya
"Terima kasih"
ucapnya tersenyum manis, aku pun tak bisa menyembunyikan senyumku.
"Hayoung-i apa kau
ingat kejadian 3 tahun yang lalu disini?" tanyaku
sambil mengingat kembali
kenangan yang tidak pernah aku lupakan
selama ini
"Oh,, itu kenapa?
Kau ingin aku membunuhmu disini?" ucapnya memandangku tajam
"Sudahlah. bukankah
ciuman itu terasa manis" ucapku mengerlingkan mataku kearahnya
"Yak!! Kenapa kau
jadi mesum begini?" ucapnya dan kulihat pipinya sedikit merona, haha dia
selalu terlihat lucu jika sedang merona
"Apa kau ingin
merasakannya lagi?" godaku mendekat kearahnya.
"Yak!! Wen Junhui
kau,,," geramnya aku pun berlari meninggalkanya yang
terus berteriak dan
mengejarku.
Junhui pov end
@Home
Author pov
Pagi ini terlihat sangat
cerah burung berkicau dengan ceria dan disebuah
kamar seorang yeoja
sedang meregangkan ototnya dengan wajah khas orang bangun tidur, dia meraba
nakas disamping tempat tidurnya berharap dia dapat menjangkau
ponselnya, tetapi
ternyata dia malah mememukan kotak persegi berukuran sedang, dan dia pun segera
mengambilnya karna penasaran dia pun segera membuka kotak itu. Yang ternyata
berisi sebuah kalung permata yang indah dan ada
sepucuk surat didalamnya.
"Selamat ulang tahun Hayoung...
Semoga kau suka dengan kado yang aku berikan.
Hayoung-i aku minta maaf jika selama ini aku selalu menjahilimu dan mengodamu, itu semua aku lakukan agar kau memperhatikanku aku hanya ingin lebih dekat denganmu, tapi aku tidak tau bagaimana caranya mendekatimu.
Apa kau ingat waktu kita pertama kali bertemu dulu?
Saat itu kau menangis karna tersesat di cina, haha wajahmu benar-benar lucu saat itu
Aku tidak akan pernah melupakan kejadian itu, karna aku berfikir mungkin sejak saat itulah perasaan ini muncul.
Aku mencintaimu Hayoung, aku memang pengecut tidak bisa mengatakannya langsung padamu.
aku juga tidak seperti Changkyun yang pandai merayu yroja, walau pum begitu tapi aku tau seberapa besar cintaku padamu.
Aku tidak mengharapkanmu untuk membalas cintaku aku hanya akan selalu di belakangmu, jika kau sedih datanglah padaku dan berbagilah padaku, aku akan selalu ada untukmu.
Apa lagi ya? hehe.. aku tidak pandai berkata-kata tapi semoga apa yang kau inginkan bisa kau dapatkan."
Dari sahabatmu,,
Wen Junhui
"Bodoh, kenapa kau
tidak bilang dari dulu, dasar Junhui bodoh" Hayoung
mengumpat sambil menyeka
air matanya, lalu dia bergegas keluar
kamarnya dan mencari
Junhui diseluruh penjuru rumahnya dan akhirnya dia menemukan Junhui sedang
menyiram tanaman di halaman rumahnya, tanpa menunggu waktu lagi dia pun berlari
memeluk Junhui dari belakang.
Junhui pun kaget, tetapi
dia sudah tau siapa yang sangat suka memeluknya
dari belakang
"Apa kau sudah
membukanya?" tanya Junhui, Hayoung hanya
mengangguk dipunggung
Junhui
"Apa kau suka kadomu?"
tanya Junhui lagi dan lagi-lagi Hayoung
hanya mengangguk
"Bodoh, kenapa kau
tidak bilang dari dulu jika kau
mencintaiku? Dasar Junhui
bodoh" guman Hayoung Junhui yang mendengarnya pun
tersenyum lalu
membalikkan badannya menghadap Hayoung,
tersenyum manis melihat
wajah gadis kecilnya, bagi Junhui Hayoung akan
selalu menjadi gadis
kecil yang selalu ingin dia lindungi
"Seharusnya kau yang
memakaikannya" ujar Hayoung memberikan kalung yang Junhui
berikan padanya tadi,
Junhui tersenyum
mengambil kalung yang berada ditangan Hayoung lalu memakaikannya dileher
Hayoung.
"Kau cantik"
Junhui tersenyum mendekatkan wajahnya lalu mencium
bibir Hayoung dengan
lembut menyalurkan seluruh rasa cinta yang selama ini dia pendam dan Hayoung
pun menutup matanya menikmati ketulusan hati Junhui yang dia
salurkan lewat ciuman
lembut.
The End